61. Fate of Marriage

275 15 5
                                        

𖥔 Happy reading 𖥔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

61. Fate of Marriage

Melihat Zoia yang marah, Allen pun kemudian memeluk istrinya itu dari belakang.

"Aku bukan menyesal menjadikanmu istriku, Joy. Aku hanya menyesal tidak bisa membahagiakanmu."

Zoia diam. Ia tidak peduli pada penjelasan suaminya.

Bukan hanya kepada Aarash dan Asher ia lelah menghadapi, kepada Allen pun sebenarnya ia lelah.

"Andai saja kau menikah dengan Roan. Ia terlihat begitu mencintaimu, Joy."

Benarkah suaminya itu membandingkan diri dengan si tukang selingkuh?

"Sedangkan kau tidak mencintaiku, begitu?" tanya Zoia begitu ketus.

"Aku sangat mencintaimu, tapi ...."

"Aku benci lelaki pengecut sepertimu. Bukannya semangat untuk berubah, kau malah merasa tidak percaya diri."

Glek.

Benar juga apa yang dikatakan Zoia.

"Pernikahan kita tidak sehat, ya?"

Sialan. Zoia sangat ingin menampar Allen, namun ia hanya bisa menangis sekarang.

"J-Jangan membuatku lelah menghadapimu," ucap Zoia dengan bergetar.

"Maaf ...."

"Ternyata kau tak kunjung sembuh karena dirimu sendiri, Allen. Kau pengecut."

"Maaf ...."

Karena muak mendengar kata maaf dari mulut suaminya, Zoia tiba-tiba berbalik ke arah Allen kemudian bangkit dari posisi meringkuknya dan sekarang berakhir duduk di perut lelaki itu.

"Dasar pesimis!"

Bugh. Bugh.

Zoia memukul dada suaminya sambil menarik-menarik kerah, kemudian tak lupa ia menampar kedua pipi suaminya itu.

Plak.

"Pecundang!"

Plak.

"Pengecut!"

Ssmentara Allen? Ia hanya diam karena merasa pantas menerima kemarahan istrinya.

"Aku membencimu!"

Setelah merasa puas menyalurkan kemarahannya, Zoia pun ambruk telungkup di atas tubuh telentang sang suami.

"Tapi aku lebih mencintaimu," lirihnya yang sudah pasti terdengar oleh Allen karena pipi mereka saling bersentuhan sekarang. Allen juga bisa mendengar dan merasakan napas Zoia yang awalnya memburu sekarang sudah berangsur teratur.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang