33. Fly (18+)

1.2K 41 5
                                    

maaf guys aku lewat jadwal up terus karena ketiduran terus. makanya aku sediain di KK sama NBJ sampe bab 55 karena aku pasti sering ketiduran karena capek.

(gak bisa upload foto)

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

33. Fly (18+)

"Hmm, tidak ada salahnya dengan siksaan kenikmatan. Tapi nanti aku tidak akan berhenti sampai kau pingsan."

Zoia menelan kasar ludahnya mendengar ucapan Aarash yang terdengar seperti sebuah ancaman.

"Aku akan menguras seluruh cairan di tubuhmu." Aarash menunjuk Zoia dengan gerakan melingkar sambil terkekeh rendah yang terdengar seksi.

"Dimulai dari air matamu yang nanti akan menangis karena tersiksa akan kenikmatan, lalu air liurmu yang terkuras karena digunakan untuk memuaskanku, atau mungkin mulutmu sendiri yang tidak bisa menutup karena terlalu banyak mendesah sehingga air liurnya ke mana-mana? Oh, jangan lupakan cairan mesummu yang akan keluar lebih dulu daripada air mata dan air liur. Buktinya sekarang saja sudah keluar, 'kan?"

Serr ... Serr ... Serr ....

Zoia seperti baru tersadar dari lamunannya ketika ada sesuatu yang mengalir tanpa hambatan dari lubang kawinnya. Refleks, ia merapatkan pahanya hingga bergesekan karena rasa gatal yang dirasakan di area intim.

Sementara Aarash sekarang begitu tersentak melihat pemandangan di bawahnya. Ia tidak menyangka pemandangan seperti ini dapat membuatnya turn on. Baru pertama kali ada seorang perempuan berhasil membuatnya tegak setegak-tegaknya, dan tanpa sadar membuat dirinya mengatur posisi kenjantanannya yang memberontak ingin keluar.

Zoia sedang memperhatikan posisi tangan Aarash hinggap di mana sekarang, dan itu membuatnya terus memperhatikan seolah bisa mendengar bahwa si Hercules sedang menjerit-jerit membutuhkan pertolongannya.

Pandangan mereka bertemu membuat sesuatu berdesir di tubuh mereka. Aarash terus-terusan merutuki dirinya karena gengsi untuk meniduri Zoia. Ia memang berniat memberi hukuman kenikmatan kepada Zoia, tapi bukan dengan tidur bersama. Sekarang dirinya sedang menahan harga dirinya yang jatuh karena kejantannya bangun dengan mudahnya padahal Zoia tidak melakukan apa-apa.

Zoia yang tadinya menatap mata Aarash kemudian mengalihkan pandangannya pada selangkangan lelaki itu karena ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Ia bisa melihat setitik noda basah yang kemudian melebar tanda cairan pre-ejakulasi Aarash sudah keluar banyak.

Mereka berdua sudah mengeluarkan cairannya masing-masing, tapi kenapa di antara keduanya masih belum ada yang bergerak? Mereka hanya saling memandang dengan mata digelapkan nafsu dan napas berat yang memburu.

Argh, Aarash sudah tidak tahan. Dengan suara seraknya, ia menyuruh Zoia untuk berdiri. Kemudian mereka berdua berjalan menuju kamar Aarash dengan Zoia yang mengikuti di belakang seperti anak itik tanpa disuruh.

"Ada apa? Kenapa kau ikut masuk?" tanya Aarash membuat wajah Zoia seperti kepiting rebus. Tanpa sadar perempuan itu mengharapkan untuk ditiduri oleh Aarash. Harga dirinya sudah jatuh, dan Aarash semakin horny akan hal itu. Ternyata ia lebih suka melihat Zoia yang menjatuhkan harga diri sendiri daripada dirinya yang harus memaksa Zoia menjatuhkan harga diri dengan menyuruh ini-itu.

"Aku kira—"

"Masuklah. Tadi aku hanya bercanda, b*tch."

Zoia tersentak karena bisa-bisanya Aarash bercanda di situasi seperti ini. Apakah benar lelaki di hadapannya adalah mantan kekasihnya yang sedang balas dendam padanya?

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang