[LOEN #1 | Allen & Zoia]
Sang mantan kekasih tiba-tiba datang dan merebut kebebasan membuat dirinya dituduh selingkuh oleh calon suaminya sendiri.
Setelah lama menjadi tahanan lelaki gila itu, ia menyadari bahwa lelaki yang dulu sempat dicintainya t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𖥔 Happy reading 𖥔
✦••──── ୨⋆✦⋆୧ ────••✦
60. A Wife's Anger
"Cepatlah mandi. Ciana sangat ingin bermain denganmu," ucap Silvana membuat Aarash tersadar dari lamunannya.
Aarash akui bahwa ia sedang tersudut sekarang. Maka, tanpa banyak kata ia mengenakan bathrobe-nya, kemudian masuk ke dalam rumah disusul oleh kedua perempuan beda generasi tersebut.
Mereka bertiga tanpa sadar diperhatikan oleh seorang perempuan di lantai dua yang saat ini sedang mengepalkan tangannya dengan mata penuh amarah.
Perempuan yang tak lain adalah Zoia itu pun segera menuruni tangga untuk menyambut suami beserta dua tamu tak diundang.
"Mau kusiapkan air hangat?" tawarnya pada sang suami karena tahu akan mandi.
"Tidak usah. Kau layani saja mereka."
Aarash tersenyum tipis melihat Zoia menghela napas secara kasar. Ditambah, melihat kedua mata sembab istrinya membuat dirinya malah kesenangan.
Ah, istrinya tersebut terlihat menggemaskan ketika cemburu.
"Mau kumandikan tidak?" tanya Zoia sambil menggandengan Aarash membuat Silvana yang berada di belakang mereka merasa muak.
"Sudah kubilang kau layani saja mereka," desis Aarash merasa kesal karena Zoia menempelinya.
Zoia pun melepaskan rangkulan, membiarkan Aarash melanjutkan langkah menuju kamar lelaki itu. Ya, bukan kamar pengantin mereka yang dulunya kamar milik Allen.
Zoia kemudian mendelik tajam ke arah Silvana setelah mendengar kikikan menyebalkan. Tidak lupa ia juga memberikan tatapan sinis kepada anak tak bersalah karena keduanya adalah penghalang kebahagiaan baginya.
"Sialan kalian berdua!" makinya sebelum masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu sangat kasar.
Tidak lama, terdengar suara tangisan anak-anak karena takut melihat Zoia membentaknya beserta sang ibu kesayangan.
Jalang sialan, batin Silvana karena kesal harus menenangkan putri kecilnya yang sedang menangis histeris.
***
Tik, tok, tik, tok.
Di keheningan malam, Zoia yang tidak bisa tidur hanya bisa mendengar suara jarum jam yang berdetak tiap detiknya.
Seharian ini ia benar-benar mengurung diri di kamarnya, karena Silvana dan anaknya baru saja pulang pada pukul sembilan malam. Yah, sekalian ia juga ingin menghukum Aarash agar merasa kehilangan karena tidak diurus oleh sang istri.