41. I'm Not Allen

390 36 10
                                    

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

41. I'm Not Allen

"Mau kugendong?" tawar Asher sambil membantu Zoia untuk bangkit berdiri.

"Tidak usah. Aku masih bisa berjalan sendiri."

Ya, kakinya memang tidak terluka karena Roan lebih sering menyerang tubuh bagian atasnya. Bahkan sempat-sempatnya lelaki itu melecehkannya secara seksual rengan meremas dan menampar payudaranya hingga memerah.

"Kau yakin tidak akan ke rumah sakit?" tanya Asher setelah dirinya mengantar Zoia ke klinik. Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam mobil yang terparkir di area klinik.

"Iya. Lukanya juga tidak terlalu parah."

"Bagaimana jika ada luka dalam?"

"Tidak ada. Bahkan tadi dokter di klinik sudah memeriksanya dan katanya tidak ada luka dalam yang serius."

"Baiklah. Tapi jika kau masih merasa kesakitan, hubungi saja aku."

"Hubungi?" beo Zoia.

"Ya. Kenapa?"

"Kau ingin ke mana? Apa malam ini kau tidak tidur di rumah?"

"Hari ini aku akan mengantarmu pulang. Lebih baik aku antarkan saja kau ke kediaman keluarga Bronson, ya."

"Jangan!" Zoia seketika mengatupkan bibir karena kelepasan menaikkan intonasi suara.

"M-Maksudku ... aku adalah budakmu. Mana mungkin kita tinggal terpisah." Zoia sedikit merasa malu karena seperti berharap tinggal bersama Allen.

"Tenang saja. Mulai hari ini kau sudah bukan budakku. Kau bisa hidup dengan bebas. Kau juga sudah tidak terikat dengan si brengsek Roan."

"T-Tapi ...."

"Kenapa?" Asher yang sudah menghidupkan mesin mobil, seketika mematikannya karena dari tadi tak kunjung melajukan mobil. Sepertinya ia harus berbincang dulu dengan Zoia.

"Utang keluargaku ...."

Benar juga. Masalahnya, jika menyangkut utang, Zoia bukan hanya terlibat masalah dengannya, tapi juga terlibat dengan ayahnya. Urusannya cukup serius juga ternyata.

"Iya. Jadi bagaimana utang keluargamu?"

"Eh?"

Kenapa Asher malah bertanya balik. Itu jadi membingungkan Zoia yang tidak tahu bahwa Asher berbeda dengan Aarash yang sudah tahu dengan detail masalah utang kekuarganya.

"Hm?"

"Kenapa kau malah bertanya balik? Katanya utang keluargaku akan kau lunasi jika aku bekerja denganmu."

"Jadi, kau masih ingin menjadi budakku?"

"Bukan begitu ...."

Zoia sampai menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung harus menjelaskannya bagaimana.

"Aku tidak punya pekerjaan, Allen. Jika aku berhenti menjadi budakmu, bagaimana aku membantu meringankan utang keluargaku? Kecuali jika kau memiliki pekerjaan untukku. Aku siap jika gajinya sampai dipotong."

"Benar juga." Asher mengangguk sambil mengorek ingatan Aarash untuk mencari solusi.

"Aku sekarang tidak punya siapa-siapa. Keluarga Bronson bangkrut dan semua keluargaku dirawat di rumah sakit. Jadi, aku harus bagaimana? Aku juga tidak punya apa-apa."

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang