[LOEN #1 | Allen & Zoia]
Sang mantan kekasih tiba-tiba datang dan merebut kebebasan membuat dirinya dituduh selingkuh oleh calon suaminya sendiri.
Setelah lama menjadi tahanan lelaki gila itu, ia menyadari bahwa lelaki yang dulu sempat dicintainya t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𖥔 Happy reading 𖥔
✦••──── ୨⋆✦⋆୧ ────••✦
63. Bad News
"Joy!"
"..."
"Istriku!"
Zoia yang baru saja kembali dari taman merasa bingung mendengar suara suaminya yang sedang memanggilnya.
"Sepertinya Tuan mencari Anda, Nyonya. Cepatlah temui."
"Bukannya dia tahu kita keluar dari villa?"
"Sepertinya itu Tuan Allen." Karena Redd memberi kabar kepada Aarash.
Mata Zoia langsung berbinar dan segera menghampiri Allen yang sedang mencarinya di kamar mereka.
"Aku di sini, sayang."
Allen yang sedang celingukan di balkon pun segera berbalik dengan ekspresi wajah yang lega.
"Menggemaskan sekali. Dia seperti anak ayam yang mencari induknya."
"Kau dari mana saja, Joy." Allen melangkah cepat kemudian langsung memeluk istrinya.
"Aku tadi dari taman ditemani Redd."
"Redd? Dia ada di sini?"
"Iya. Kenapa? Wajahmu tidak tenang begitu."
Allen hanya menggeleng. Mana mungkin ia menceritakan bahwa dirinya sekarang adalah buronan yang takut ada seseorang mengikuti Redd kemari.
"Bayiku." Zoia menarik kembali Allen ke dalam pelukannya. Entah kenapa, ia sedang gemas kepada suaminya itu.
"Aku bukan bayi, Joy."
"Memang bukan. Bayiku ada di dalam sini." Zoia untungnya menjawab dalam batin, hanya saja Allen menangkap gerak-gerik Zoia yang sedang mengusap-usap perut.
"Kenapa perutmu?"
"Ah?" Zoia seketika gelagapan. "I-Ini aku belum buang air besar, jadi perutku tidak nyaman."
"Sebaiknya aku harus membeli banyak makanan berserat, ya."
"Iya. Mulai sekarang kita harus makan makanan sehat. Bolehkah aku yang memilih menu?"
"Hm? Tentu. Katakan saja apa yang ingin kau makan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Pasti akan kupenuhi untuk istri tercintaku."
Zoia jadi tersipu malu. Namun ekspresinya kembali murung ketika mengingat bahwa Allen tidak menginginkan anak. Jika Allen mencintainya, apakah keberadaan janin yang dikandungnya juga akan diterima?
"Kenapa? Hari ini sepertinya kau sedang murung, ya? Apa yang telah dilakukan Aarash padamu, hm?" Allen memeluk Zoia begitu erat membuat hati Zoia menghangat. Perempuan itu ingat jika mereka berpelukan bukan hanya berduaan saja, tapi bertiga dengan janin yang dikandungnya.