39. Catched

369 31 7
                                    

maaf ya sekarang jadwal update ku acak-acakan, karena aku sudah tidak seluang dulu lagi 😭 tapi setiap hari aku selalu usahain nyicil ngetik.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

39. Catched

Setelah puas mengamati Zoia, perempuan yang tak lain adalah Harriet—kembali menatap Aarash dengan tajam dan curiga.

"Kau terlihat mesra dengan Asisten Pribadimu sampai berpegangan tangan."

"Memangnya kenapa jika berpegangan tangan dengan asisten sendiri? Dia tadi hampir jatuh karena sedang tidak enak badan, makanya aku memeganginya agar tidak terjatuh."

Alasan yang sangat klasik, bukan?

Mau sepintar apa pun seseorang, jika sudah terbukti berselingkuh, alasan mereka akan terdengar sama dan tidak masuk akal.

Harriet semakin memandang rendah ke arah Zoia terutama setelah melihat lekuk tubuh Zoia dengan cara berpakaian yang menurutnya seksi dan murahan.

Bukanlah tipe Allen.

Tidak salah lagi, Zoia memang sedang mencari perhatian Aarash dengan cara berpura-pura sakit sehingga mau tak mau Aarash terpaksa membantu.

Begitulah pemikiran Harriet tehadap Zoia.

Sedangkan Zoia, saat ini juga sedang mengamati penampilan Harriet yang menurutnya berkelas. Jujur saja itu membuatnya iri karena mau bagaimana pun Harriet dan Allen terlihat serasi.

Namun dengan kepercayaan diri yang tinggi, ia mulai mengambil peran dengan cara merangkul lengan Aarash dan tetap mengaku menjadi kekasih lelaki itu seperti apa yang mereka sepakati tadi.

Ia pikir Aarash yang sedari tadi menyuruhnya berperan sebagai kekasih karena akan melawan perempuan di hadapan mereka.

"Kita sudahi saja kepura-puraan ini, Allen. Aku sudah lelah melakukan backstreet denganmu," ucap Zoia terdengar memelas manja membuat Aarash dan Harriet terkejut. Namun tidak lama, Aarash justru tersenyum miring.

"Apa kau bilang?!" Intonasi suara Harriet mulai meninggi. Bahkan dengan dada membusung tanda sombong, ia melangkah mendekati Zoia.

Dengan membusungkan dada tanda menantang, Zoia pun membalas Harriet. Jadi, sekarang dada mereka saling bersentuhan seperti adu kekuatan dan ukuran dada saja.

Jangan tanya ukuran siapa yang menang, karena sudah pasti jawabannya adalah Zoia—yang sudah mendapat predikat perempuan paling berdada besar satu angkatan di masa sekolah dan berhasil membuat para murid lelaki iri kepada Allen.

Setidaknya dengan bentuk tubuh yang seperti gitar spanyol Zoia tak membuatnya insecure lagi. Buktinya, Allen dan Roan selalu mengatakan cantik dan seksi sedari dulu.

"Allen, aku tahu bahwa perempuan ini bukanlah tipemu. Katakan bahwa dia yang lebih dulu menggodamu," ucap Harriet pada Aarash namun tatapannya menghunus tajam ke arah Zoia.

"Aku tidak ingin bertengkar di sini. Bisakah kau pulang?" Aarash memisahkan mereka berdua.

"Kau mengusirku?!" bentak Harriet.

"Nanti aku akan menemuimu. Sekarang aku memiliki urusan dulu dengannya."

"Maksudmu urusan berbelanja dengan selingkuhan?" sindir Harriet diakhiri kekehan getir.

"Katakan. Katakan sejak kapan kalian mulai berhubungan?"

"Kami sudah menjalin kasih sejak highschool," jawab Zoia dengan nada sombong. "Kami sempat berpisah beberapa tahun kemudian kembali dekat beberapa bulan ini."

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang