35. ... In the Bathroom (18+)

1.1K 38 2
                                    

bosen gak adegan plus plus mulu? tp tenang aja, mereka satu2nya pasangan yg halal buat wleo-wleo 😌 yg udah baca duluan pasti ngerti.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

35. ... In the Bathroom (18+)

Perlahan, Zoia membuka matanya karena merasa tidurnya cukup. Ia mengerjap lalu tersadar bahwa dirinya tidak berada di kamar sendiri, melainkan berada di kamar Aarash karena kejadian semalam.

Seketika ia menangkup pipinya sendiri yang terasa panas dan memerah karena malu mengingat kejadian semalam bersama mantan kekasihnya itu.

Semalam, entah berapa kali Zoia mendapatkan orgasme berkat Aarash. Namun perempuan itu sedikit bertanya-tanya karena Aarash ternyata tidak sampai menidurinya. Lelaki itu kuat sekali menahan nafsunya walau kejantanannya sudah mengacung tegak.

Bukannya Zoia sangat ingin ditiduri, tapi menurutnya Aarash sangat aneh saja. Bahkan mantan kekasihnya itu tidak mau dipuaskan olehnya, karena setelah permainan usai, Aarash yang diketahui Zoia masih dalam kondisi turn on, malah pergi ke kamar mandi dan memilih memuaskan diri sendiri dibanding dibantu oleh Zoia.

Zoia jadi merasa lega karena tak harus repot-repot melayani Aarash, namun ia juga merasa tersinggung karena merasa Aarash tak tertarik padanya.

Zoia menyudahi lamunanya karena sadar harus segera bangun. Bagaimana pun ia masih tetap budak Aarash yang tugasnya melayani lelaki itu dalam urusan pribadi.

Namun saat melirik ke samping, Zoia hampir memekik kaget karena mendapati Aarash berbaring menghadapnya dengan mata yang terbuka dan menatapnya tajam.

"A-Allen ...." Zoia segera bangkit dari posisinya. "Maksudku Tuan Allen."

"Maafkan aku terlambat bangun."

Perempuan itu melirik ke arah jam di atas nakas dan terkejut mendapati bahwa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

"Astaga, sudah pukul sepuluh pagi!" pekiknya kaget. "Apa Anda tidak bekerja, Tuan? Saya harus menyiapkan segela keperluan Anda hari ini."

Dengan tatapan yang sedari tak lepas dari Zoia yang sekarang sedang kebingungan menutupi tubuh polosnya, lelaki itu menggeleng.

"Anda libur?" tanya Zoia yang dijawab gumaman oleh Aarash.

"Pantas saja semalam Anda berani begadang," cicit Zoia karena merasa malu dan takut melihat tatapan tajam Aarash yang sama sekali tidak lepas darinya sama sekali.

"Kalau begitu saya akan menyiapkan sarapan."

"Mandikan aku," ucap Aarash tiba-tiba membuat Zoia yang hendak memakai bajunya seketika terhenti.

"Siapkan air hangat. Aku ingin berendam."

"Baiklah, tunggu sebentar." Zoia kembali akan memakai pakaiannya namun dihentikan oleh Aarash yang sekarang sudah dalam posisi duduk.

"Telanjang saja. Nanti juga kau akan basah-basahan denganku."

"A-Apa?" Pipi Zoia seketika memerah karena memikirkan hal mesum.

"Kau akan memandikanku, Zoia. Sudah pasti kau akan terkena cipratan air," jelas Aarash agar Zoia tidak berpikiran ke mana-mana.

"I-Iya, aku juga tahu!" pekik Zoia tanpa sengaja karena salah tingkah. Untung saja tidak membuat singa di dalam diri lelaki itu tidak bangun.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang