32. Hercules

574 50 17
                                    

maaf guys, aku udah lama gak update. di rl aku bener-bener sibuk, bahkan sekarang juga aku lagi sakit. cuma aku ngerasa udah lama gak update, makanya aku update. jadi, please ... aku cuma minta vote dan komen dari kalian.

oh iya. cerita ini udah up sampai bab 55 di KK, sementara di NBJ baru sampai bab 50 karena bab 51-55 kena pelanggaran wkwkwk.

 cerita ini udah up sampai bab 55 di KK, sementara di NBJ baru sampai bab 50 karena bab 51-55 kena pelanggaran wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𖥔 Happy reading 𖥔

••──── ⋆✦⋆ ────••

32. Hercules

Selama Zoia sakit, Allen atau lebih tepatnya Aarash sama sekali tidak menemuinya. Lelaki itu pulang, tapi tidak mengunjungi Zoia di kamar. Menyebalkan memang.

Hari kedua sakit, Zoia merasa kesepian karena dirinya mulai sembuh namun masih belum diizinkan untuk keluar kamar oleh Noir—atau lebih tepatnya Aarash.

Karena Zoia merasa bosan, ia pun turun dari ranjang dan menghampiri jendela yang sudah dibuka oleh Noir. Setidaknya ia ingin menghirup udara segar dari luar selagi dikurung seperti ini.

"Wah!" Zoia terkejut dan terkagum melihat halaman rumah milik Allen yang dilihatnya dari jendela kamarnya. Sudah dua hari berada di sini, ia baru tahu bahwa halaman rumah Allen terdapat banyak jenis bunga.

Apakah lelaki itu terobsesi pada bunga? Jumlah bunga di sana sangat tidak normal untuk sekedar orang penyuka bunga atau hanya sekedar untuk mempercantik halaman rumah.

Jantungnya berdebar ketika penglihatannya mendapati sosok Allen atau lebih tepatnya Aarash di antara bunga-bunga terebut. Lelaki itu seperti mengecek bunga-bunga tersebut dan ada yang dipetiknya untuk dicium. Sekarang Aarash terlihat duduk di bangku taman dengan pandangan menerawang ke taman bunga.

Zoia terus memperhatikan Aarash hingga tidak sadar bahwa objek yang dilihatnya juga sedang menatapnya saat ini. Ia tidak sadar karena terlalu mengagumi ketampanan Allen.

Sungguh, ia tidak menyangka dulu pernah memiliki lelaki setampan itu dan membuatnya jatuh cinta. Walau ketampanan itu relatif, namun ketampanan Allen itu bersifat mutlak. Bahkan di masa high school, Allen pernah dinobatkan menjadi lelaki paling tampan yang ada di sekolah oleh para murid perempuan.

Lebih mengejutkannya lagi, beredar rumor bahwa guru perempuan pun ada yang pernah jatuh cinta kepada Allen. Saat dirinya bertanya tentang hal itu, Allen malah menjawab tidak tahu. Memangnya guru perempuan tersebut tidak ada usaha sama sekali untuk mendekati Allen, ya? Dasar penggemar rahasia.

Yah, bisa dibilang banyak sekali perempuan yang begitu memuja Allen namun tak pernah ada yang berani sampai mendekati lelaki itu. Mereka terlihat segan atau menghormati lelaki pujaannya sampai keberanian pun tak ada.

PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang