3

9 2 0
                                    


"Semua orang juga butuh kasih sayang, begitupun gua"

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

____

Ayla sudah siuman setelah setengah jam menutup mata, tapi ia masih terbaring lemah di ranjang UKS, sebenarnya Ayla kekeh ingin belajar di kelas tapi viola melarangnya karena dia tau Ayla masih lemah.

Viola juga mengusulkan agar Ayla di bawa kerumah sakit, tapi Ayla menolak, dengan alasan ' gua udah sembuh, gausah lebay!'.

"Gua bosan olaaa" rengek Ayla sambil menggoyang-goyangkan lengan viola yang duduk di sebelah ranjangnya.

"Salah siapa lemah, gitu aja pingsan!!" viola berucap pedas, ah gadis itu memang tidak pernah bersholawat sepertinya atau ia telat ketika pembagian mulut lembut.

"Sini pala lo, gua pukul pake gas LPJ enam kelo,gua mau liat Lo pingsan gak?!" sinis Ayla melotot ke arah viola.

Viola hanya terkekeh, ia tau sahabatnya itu sangat keras kepala tetapi Ayla adalah gadis yang lemah, ia hanya berpura-pura kuat agar tidak di kasihani, walaupun itu sahabatnya sendiri.

"Ketawa Lo!!"gerutu Ayla sambil memanyunkan bibirnya, seperti anak kecil tak belikan es, kesal sekali ketika ia melihat viola tertawa di atas penderitaannya.

Hanya ada mereka berdua disana, karena virlin dan sefika sudah masuk kedalam kelas, sebenarnya mereka ingin bolos dengan embel embel menemani Ayla tapi Farhan mengancam mereka akan mengadukan mereka ke buk Rini, jika mereka tak masuk kedalam kelas, biasalah ketos!.

Hening sejenak, Ayla sibuk dengan pikirannya, begitupun viola.

"Lu harus jauhin Haikal!!" kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulut viola.

Ayla membulatkan matanya sempurna, ia kaget mendengar ucapan sahabatnya itu, spcheecles sekali bunda-bunda!.

"Lo gila? Gak akan ola, gua sayang ekal!!"

Viola menghembuskan nafasnya gusar,ia sudah menebak jawaban dari Ayla, bukan sekali dua kali viola menyuruh Ayla menjauhi Haikal tapi gadis itu selalu menolak, menolak dan menolak, untung viola sangat sabar, jika tidak ia akan menjauhkan Haikal dengan tangannya sendiri!, menghilangkan Haikal dari dunia contohnya!, psikopat.

"Tapi ay, lu galiat? Haikal bikin lu celaka tadi" jelas viola.

"Dia ga bikin gua celaka Ola, dia gak sengaja ngedorong gua tadi" lagi dan lagi Ayla membela Haikal membuat viola semakin membenci cowok itu.

"Tapi ay, dia ngebela Cherly dari pada Lo!! Lo harus buka mata Ayla!!" jelas viola lagi, ia berharap pikiran Ayla terbuka tentang cowok itu, mungkin pikiran Ayla ketutup kabut asap sehingga tak bisa melihat betapa jahatnya Haikal.

"Haikal cuman salah paham Ola, nanti gua bakal jelasin kedia, dia baik lagi kegua" jawab Ayla tersenyum getir, ia tau Haikal tak akan pernah mendengarkan omongannya, tapi ia yakin, suatu saat Haikal akan kembali percaya kepadanya.

'lo liat Haikal, gadis yang Lo benci, dia gak pernah benci sama lo'.

****

Ayla memasuki Mension mewah milik keluarganya dengan langkah gontai dan malas, ia memandangi sekeliling Mension itu, tapi tak ada tanda-tanda kehidupan, Ayla kesana hanya berniat untuk mengambil barangnya yang tertinggal.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Rey dengan wajah dingin yang baru saja menuruni anak tangga.

Rey menatap intens Ayla dengan tatapan tak suka, ia benar-benar tak suka jika Ayla berada dirumahnya.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang