LUKA LIKU AYLA

25

Happy reading

.

.

.

.

.

.

_________

Darel melajukan mobilnya ke rumah Ayla, ia ingin memastikan keadaan gadis itu, ada sedikit rasa khawatir di hatinya kalah gadis itu tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

Drttt...drttt....

Terdengar dering dari ponselnya, darel langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang tengah menelponnya.

'Mama'

Darel menggeser tombol hijau ke kanan, lalu mendekati ponselnya di telinga.

"Dimana kamu?"

"Arel mau ke rumah teman dulu ma"

"Pulang sekarang!"

"Tapi-"

"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN,PULANG SEKARANG"

Pip.

Darel menjauhi ponsel dari telinganya, hampir saja telinganya meledak mendengar teriakan mamanya, tumben sekali mamanya berteriak-teriak seperti sedang marah.

Dengan berat hati darel langsung putar balik ke arah rumahnya, takut singa betina tambah mengamuk, ia akan mengunjungi Ayla nanti saja, fikirnya.

Setelah menempuh 10 menit perjalanan, akhirnya ia sampai juga di rumahnya, darel memarkirkan mobilnya di bagasi lalu segera masuk kedalam rumah.

Dilihatnya sudah ada Sulis, Dea dan Gabriel sudah duduk di sofa, dengan tampang marah.

Darel meneguk ludahnya, berfikir ia membuat kesalahan apa sekarang, pasti saja ia akan di amuk oleh mamanya, sudah terlihat dari raut wajah sang empu.

Dengan ragu-ragu darel mendekati mamanya, segera ia memasang senyum polos tak berdosa.

Sulis menatap garang darel, ia bangkit lalu berkacak pinggang ke arah putranya.

"Apa yang sudah kamu lakukan darel?!" Tanya Sulis dengan nada tegas dan mencengkam.

Darel refleks menautkan kedua alisnya, pertanda ia bingung dengan ucapan sang mama.

"Darel gak lakuin apa-apa ma"

"JUJUR KAMU" bentak Sulis, sepertinya wanita itu sudah tersulut emosi, Gabriel sigap membawa istrinya kembali duduk, mengelus punggung istrinya, agar Sulis tak meledak.

Gabriel menatap darel dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, lalu menghembuskan nafas dalam.

Darel sunggung bingung apa yang sudah terjadi, ia benar-benar tidak melakukan apapun, kenapa mamanya marah?.

"Pah" ucapnya memintah penjelasan.

Lagi-lagi gabriel menghembuskan nafas dalam.