Happy reading
.
.
.
.
.
.
_____________
Malam hari.
"Sial! Kenapa malah cucuku yang meninggal. Bukan rubah kecil itu" geram Alex menatap nyalang foto Clarisa yang sedang ia genggam.
Alex menatap lamat foto Clarisa, ia mengusap pelan foto tersebut seperti tengah mengelus pelan pipi Clarisa.
"Ternyata kau bodoh Clarisa, bisa-bisanya rencana yang sudah kita rancang bertahun-tahun, malah membalik ke pada kita"
"Pasti ini semua ulah kakak dari rubah itu, harusnya aku tak membiarkan dia masuk terlalu lama dalam rancana ku. Dasar sialan kau Reyzan" Alex membanting semua barang yang ada di meja, dia benar-benar marah, dulu anaknya meninggal sebab keluarga itu, sekarang cucunya.
"Sudah tak ada harapan, maka aku yang akan turun tangan sendiri" seringainya.
Alex memencet nomor seseorang.
"Sediakan semuanya besok"
"....."
"Aku sendiri yang akan membunuh rubah itu"
"....."
"Jangan banyak omong! Aku tak akan membiarkan mereka bahagia setelah membunuh cucuku"
"......"
"Ya"
Tit
Alex mematikan sambungan secara sepihak, ia menerawang jauh pada foto Clarisa.
"Hahaha" Alex tertawa seperti orang kesurupan, jika ada orang yang melihatnya, pasti Alex sudah di larikan ke RSj sekarang.
*****
K
eesokan harinya.
Ayla melajukan motornya menuju THS, hari ini entah kenapa darel tidak bisa menjemput dirinya, padahal Ayla sudah kangen berat kepada cowok itu.
Brummmmmm
Citt
Seperti biasa, tatapan kagum dan bisikan syaiton mulai bermunculan, namun Ayla sudah menganggap itu seperti sarapan paginya.
Tanpa memperdulikan apapun, Ayla berjalan menuju kelasnya. Disana ternyata sudah ada viola, sefika dan rezel.
Ayla langsung mendudukan bokongnya di kursi kosong di sebelah viola. Ia tak terlalu memikirkan darel yang belom datang kesekolah, yang dia pikirkan dirinya lapar ingin makan.
"Morning EPRIBADIH" sudah tebak saja siapa yang biasanya seperti toa.
"Berisik Lin" dengus viola.
"Bodo"
Virlin langsung mendudukan dirinya di sebelah sefika, tak lupa ia mengeluarkan bekal sarapan yang dibuatkan oleh maminya tadi.
Ayla yang melihat virlin tengah memakan nasi goreng, ia teringat dengan nasi goreng buatannya yang di puji oleh abang-abangnya dan darel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Teen Fiction‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...