Happy reading
..
.
.
.
______
"DAREL PULANG" teriak darel memasuki rumahnya dengan terpapah-papah, sambil memegang roti di tangannya, dan susu kotak ia letakan di saku seragamnya.
Darel pulang di antar Farhan menggunakan mobilnya, pasalnya darel belum bisa menyetir untuk sementara waktu karena tangan dan kakinya yang keseleo.
Farhan sudah pulang di jemput razel menggunakan motor milik Farhan, karena razel meminta di antar pulang oleh Farhan karena dia tak membawa kendaraan.
"Udah dibilang jangan teriak-teriak" protes Sulis dari arah dapur.
Sulis lalu menghampiri darel ke ruang tamu, alangkah kagetnya ia mendapati putra kesayangannya sudah di perban-perban, seperti mumi saja.
"Astaga darel, itu kenapa sampe di perban-perban kayak gitu ha?" terpampang raut wajah khawatir dari wajah sulis melihat kondisi darel.
"Tadi keseleo pas maen basket mah"
"Makanya hati-hati sayang!"
"Kan musibah mah" darel cengengesan tak jelas.
"Yaudah kamu keatas dulu, biar mama panggil nek Minah buat ngurutin kaki sama tangan kamu!" Titah Sulis.
Darel menggeleng hebat mendengar ucapan Sulis, nek Minah?, ah dia tidak tahan mendengar ocehan nenek-nenek itu, sangat membuat kupingnya panas.
Sulis langsung berkacak pinggang dan menatap putranya garang, seakan memberi isyarat tak ada bantahan.
Darel hanya menghela nafas dalam, lalu pamit untuk ke kamarnya.
"Yaudah, darel ke kamar dulu ma"
Sulis hanya mengangguk, lalu darel jalan berhati-hati menaiki anak tangga ke kamarnya, sebenarnya tidak terlalu sakit tapi yang namanya keseleo pasti tidak bisa berjalan normal.
Setelah sampai di kamarnya, darel meletakan roti dan susu kotak pemberian Ayla di atas ranjangnya.
Ia mengambil pakaian santai rumahan dan masuk ke toilet untuk membersihkan badannya yang terasa lengket akibat keringat.
Setelah selesai membersihkan diri, darel keluar dari toilet dengan semangat 45, ia ingin segera memakan makanan yang di beri oleh Ayla.
Darel melotot tak percaya melihat Dea dengan santainya sudah menyantap roti dan susu kotak miliknya.
"DEAAA, KOK LU MAKAN PUNYA GUA" teriak darel tak terima, jelas ia tak terima Dea memakan makanan dari orang spesial baginya.
Dea tersentak kaget lalu menatap darel yang tengah menatap dirinya tak bersahabat.
"Aelah, ginian doang, ntar juga lu bisa beli lagi" Dea berucap santai lalu lanjut melahap roti itu.
"DEAAAAA" sungguh Dea membuat darel darah tinggi, sangat tak rela dia melihat makanan itu dikunyah oleh adiknya itu.
"Astaga Dea!darel!, kenapa sih teriak-teriak" protes Sulis mendengar teriakan darel.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Teen Fiction‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...