Happy reading
.
.
.
.
.
________
Ayla fokus berkutat dengan tepung, gula,telur dan berbagai bahan untuk membuat cake lainnya.
Sulis dengan perlahan memberikan Ayla intruksi, Ayla sangat ragu jika cake buatannya itu akan berhasil.
"Nah sekarang kamu masukin tepungnya ya, terus di mixer" Sulis memberi arahan kepada calon mantunya.
Ayla hanya mengangguk lalu memasukan tepung yang sudah di berikan takaran oleh Sulis, lalu mengaduk adonan cakenya dengan tepung.
Setelah semua tercampur, Ayla langsung menuangkan adonan cake nya ke loyang yang sudah di siapkan, lalu memasukan loyangnya kedalam oven.
"Aduh, pinter banget mantu mama" Sulis mengelus lembut lengan Ayla, membuat Ayla malu-malu.
"Kan mama yang ajarin ehehe" jawabnya sambil terkekeh pelan, takut ia salah jawab.
"Gimana kamu sama darel?"
Ayla menautkan kedua alisnya, ia bingung dengan pertanyaan dari Sulis, gimana? Apanya?.
"Maksudnya mah?"tanyanya bingung.
"Ah, maksudnya darel gak nyakitin kamu kan?"
Ayla menggeleng pelan, sembari tersenyum tipis, tapi masih bisa liat oleh Sulis.
"Enggak mah, baik-baik aja" jawabnya.
"Kalau darel macem-macem, pites aja Palanya" ujar Sulis sambil mempraktekkan jarinya seperti tengah mencubit.
Ayla terkekeh dengan tingkah bar-bar Sulis,walaupun mereka bisa dibilang Baru kenal tapi Sulis bersikap seolah mereka sudah lama dekat.
"KAK AYLAAAAA"teriak Dea dari arah pintu, segera ia menghampiri Ayla dan berhambur ke pelukan Ayla.
Seketika Ayla dibuat menegang oleh sifat Dea, entahlah- menurutnya sangat aneh, mungkin karena ia tak pernah mempunyai saudara perempuan pikirnya.
Dengan ragu Ayla membalas pelukan Dea, lalu mengusap lembut punggung milik Dea.
Dea menguraikan pelukannya pada Ayla lalu menatap Ayla dengan wajah ceria miliknya.
"Kak Ayla ayo nginap disini, aku pengen maskeran bareng kakak, belajar make up sama kakak, pengen nonton horor bareng"ucapnya antusias dengan mata berbinar.
"Eh anak bandel, udah mama bilang jangan maen makeup-makeup an dulu, kamu masih kecil" protes Sulis pada putrinya.
Dea memandang Sulis dengan tampang cemberut.
"Mama ihh, aku tu udah gede, teman-teman aku kalo ngumpul selalu pake make up, masa aku enggak, buluk dong" rengeknya.
"Kamu liat kak Ayla, dia aja gak pernah pake make up kemana-mana, tetap cantik kok"
"Tapi ma, aku kan gak secantik kak Ayla, makanya aku harus pake make up"
"Terserah kamu saja, kamu sangat keras kepala" putus Sulis, sangat lelah menghadapi sifat manja putri semata wayangnya ini.
Dea menatap Ayla kembali.
"Mau ya kak, mau yayaya" bujuk Dea dengan tampang memelas.
Ayla menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia juga bingung sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Teen Fiction‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...