8

6 2 0
                                    


Happy reading

.

.

.

____


"Boleh gabung?" Tanya seseorang pada empat gadis yang tengah misuh-misuh tak jelas.

Pasalnya mereka sibuk dengan dunia masing-masing.

Ayla yang sibuk mengaduk-aduk batagornya, padahal batagor itu sudah teraduk sempurna, entah apa yang mau di aduk gadis itu lagi, mungkin lagi mengaduk nasibnya.

Sefika yang sibuk mengotak-atik ponselnya, entahlah gadis itu selalu fokus pada ponselnya, walaupun sudah sering kali di tegur oleh sahabat-sahabatnya, tapi ia tetap fokus dengan ponselnya itu.

Virlin yang sibuk mesem-mesem menatap cogan-cogan di meja seberang, gadis itu memang gila cogan, semua cogan yang ia liat langsung di masukan dalam list calon pacarnya, namun anehnya gadis itu tetap menyandang gelar jomblo sampai sekarang, walaupun dia suka mesem-mesem menatap cogan yang baru ia temui.

Sedangkan viola malah sibuk menonton Drakor di ponselnya, gadis itu tak memesan makan hari ini, alasannya ia tengah diet, padahal diet apalagi yang mau ia dietkan, badannya sudah kurus bak orang cacingan.

Ayla yang merasa familiar dengan suara itu, ia mendongak menatap cowok yang tengah berdiri di dekat meja.

Tatapan teduh dari cowok itu sangat menenangkan, namun lagi dan lagi Ayla dengan cepat memutuskan kontak mata dengan cowok itu.

"Penuh"balas Ayla singkat namun tak menatap cowok itu.

Cowok itu menggaruk tengkurapnya yang tak gatal, ia heran pada jawaban gadis itu, padahal sudah sangat jelas jika kursi di sebelah gadis itu masih kosong.

"Tapi ay, kan ini masih kosong" tanya cowok itu lagi sambil menunjuk kursi disebelah Ayla.

"Udah ada yang dudukin" jawab Ayla asal sembari mengaduk-aduk batagornya.

"Yaudah rel, duduk disini aja" seru virlin sambil menepuk-nepuk kursi kosong disebelahnya.

Ia kasihan terhadap darel, tak akan ada yang bisa menganggu gadis itu.

Apalagi dengan kondisi modnya yang tidak baik-baik saja, terkecuali Haikal.

Darel hanya mengangguk lalu duduk di sebelah virlin.

Ia sebenarnya malas untuk bergabung bersama gadis-gadis jamet itu, tapi karena ia mager mencari kursi kosong di tengah riuhnya kantin,ia menurunkan gengsinya untuk bergabung dengan gadis-gadis tersebut.

Ayla mendengus sebal, kenapa sahabatnya itu malah mengajak darel untuk bergabung, sedangkan susah payah Ayla mengusir cowok itu, agar tidak membuat modnya semakin rusak.

"Eh rel, gimana liburan Lo, asik gak?"tanya virlin membuka kebungkaman antara mereka.

"Asik dong" balas darel terkekeh lalu melahap mie ayam yang ia bawa tadi.

Virlin bertepuk tangan mendengar jawaban temannya itu, speechless.

Sedangkan darel menatap virlin heran sembari menaiki sebelah alisnya bertanya.

"Keren banget rel, gak takut ketinggalan pelajaran Lo? Apalagi 4 bulan lagi kita lulus" jelas virlin.

"Tenang, gua pintar" songong darel, lalu menatap Ayla yang tak henti-henti mengaduk batagornya.

"Di aduk mulu, dimakannya kapan" sindir darel.

Ayla sontak menatap darel dengan tajam, bisa-bisanya cowok itu bersikap biasa saja.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang