14

7 2 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

______


Terlihat seorang gadis tengah duduk anteng dikursi miliknya, ia sedang fokus membaca buku,karena kondisi kelas yang sepi tak ada siswa atau siswa lain.

Yap, mereka pasti sudah meluncur ke kantin,karena sekarang adalah jam istirahat the higher school.

Sebenarnya teman-temannya Ayla sudah memaksa gadis itu untuk ke kantin, tapi Ayla menolak dengan alasan dia masih kenyang.

Tumben sekali gadis itu menolak, biasanya dia yang mengajak, jangan heran, walaupun Ayla memiliki tubuh mungil, dia sangat suka makan dan jajan.

"Nanti mama suruh kerumah" suara seseorang mengusik fokus Ayla yang tengah membaca buku.

Ayla mengalihkan pandangannya ke arah orang itu, namun sesaat kembali menatap buku lagi.

"Ay, ini perintah mama!" Orang itu berucap lagi.

Yap, siapa lagi kalau bukan darel, dia sebenarnya malas untuk memberitahu Ayla.

Tapi mamanya sudah mewanti-wanti, jika tidak membawa ayla kerumah, Sulis akan menjewer teringat darel sampai dower.

"Kalau gua gak mau?" Tanya Ayla namun tak berpaling dari bukunya.

Darel menghela nafas dalam, lelah rasanya berbicara dengan Ayla, gadis itu benar-benar dingin.

"Mau gak mau Lo harus ikut!"

Ayla beralih menatap cowok itu, kenapa darel sangat pemaksa, sudah jelas kalau dia tidak ingin kesana, masih saja terus memaksa.

"Serah" balasnya lalu kembali fokus membaca buku.

Sebenarnya Ayla tak benar-benar membaca karena sudah hilang fokus, tapi ia malas saja untuk berbicara dengan darel.

"Pintar!" seru darel, tanpa sadar ia menepuk pelan rusai rambut Ayla lalu berjalan keluar kelas.

Ayla membeku karena mendapatkan perlakuan seperti itu.

Yang benar saja, tidak ada yang berani bersikap seperti itu selain roky, bahkan Haikal yang berstatus mantan kekasihnya saja tidak pernah bersikap seperti itu.

Ayla segera mengembalikan ekspresi datarnya kembali, ia bersikap seolah tak merasakan apa-apa.

Tak lama kelas kembali bising karena satu persatu teman sekelasnya telah kembali dari kantin, dan jangan lupakan para sahabatnya juga sudah kembali.

Ayla memandang jengah virlin yang tak henti-henti mengoceh karena kesal pada Cherly.

Kata temannya Cherly sengaja menyenggol meja mereka dan membuat mangkok bakso miliknya tumpah.

Virlin mengoceh bukan karena ia tersiram atau terluka, tapi karena baksonya yang tinggal satu biji tumpah kelantai.

Padahal ia ingin melahap bakso itu, tapi Cherly membuatnya tak bisa merasakan kenyalnya bakso buatan mang jaja, dasar gadis itu sangatlah aneh.

"CK, liat aja si Cecer air, gua sumpain kejatuhan rusa terbang" ocehnya dengan ekspresi kesal.

"Tu mulut kagak bisa diam apa?" Tanya Farhan yang merasa terganggu dengan ocehan virlin.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang