54

1 0 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

___________

Seusai perjanjian darel dan Ayla tadi saat istirahat, mereka kini sudah berani di taman yang tak jauh dari ibu kota. Mereka baru saja sampai dan sekarang sedang berjalan ke arah kursi yang sudah di sediakan di taman.

Ayla menduduki bokongnya di kursi saat dirinya sudah sampai, darel juga ikut duduk di sebelahnya.

Ia menatap darel dengan tatapan heran, jangan bilang cowok itu lupa dengan ice cream yang dia janjikan.

"Kok duduk?" Ayla menatap jengkel ke arah darel.

"Kenapa ay?" Darel bingung dengan pertanyaan gadis itu, emang apasalah dirinya duduk di sebelah Ayla.

"Ice cream nya?"

"Eh, iya lupa." Ringis darel, bisa-bisanya dirinya lupa untuk membelikan gadisnya itu ice cream.

"Au ah! Gelap" Ayla mendengus.

"Yaudah, aku beli ice cream nya dulu. Kamu tunggu disini, jangan kemana-mana! Okey?" Titah darel lembut, sebelum iya pergi, dirinya menyempatkan mengusap rambut gadisnya pelan.

"Okey, YANG BANYAK." Ayla sedikit berteriak saat darel sudah berjalan jauh darinya.

Sekarang tinggal Ayla sendirian, dirinya menelisik keseliling taman, menghilangkan sedikit kegabutan dirinya karena sendirian.

Saat tengah menatap ke jalan raya, Ayla tak sengaja menatap sosok anak kecil yang akan menyebrangi jalan raya, dan dirinya melihat tak jauh dari sana, ada sebuah mobil hitam yang akan melaju ke arah anak tersebut.

Buru-buru Ayla berlari kencang menyelamatkan anak kecil itu, ia tak akan membiarkan anak itu tertabrak oleh mobil.

Bruk

Ayla mendorong anak kecil itu kesini jalan, dan beruntung mobil hitam tadi tak jadi menabrak anak itu.

Namun dari arah yang berlawanan, tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya, sontak Ayla panik. Kakinya seakan lemas, tak sanggup untuk ia bawa berlari.

Ayla pasrah, dirinya menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dirinya ikhlas jika harus tertabrak saat ini.

Bruk

Ayla merasakan dirinya terdorong ke sisi jalan, hingga mengakibatkan tangannya terbentur trotoar. Ayla berusaha melihat siapa yang sudah menolongnya.

Brak

Orang itu tertabrak hingga terpental jauh, Ayla sontak melotot ketika orang yang sangat dia kenali, sudah tergeletak dengan bersimbah darah. Orang itu darel, Ayla sekuat tenaga berlari menghampiri darel, air matanya sudah mengalir deras dipipinya, hatinya sakit. Dirinya sangat shock.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang