40

2 0 0
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

________

Seseorang mengeram marah setelah menonton video yang dikirimkan oleh virlin.

Dia adalah roky, pelaku utama yang sudah membuat Ayla sakit.

Dirinya juga tidak ingin sebenarnya membuat gadisnya sedih, tapi dia tak punya pilihan lain agar gadisnya aman.

Ingin sekali roky menghajar dirinya habis-habisan saat ini, padahal dia sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan membuat gadisnya itu menangis.

Tapi sekarang? Dia mengingkari janjinya, walaupun dia mempunyai alasan untuk itu. Tapi tidak! Dirinya tidak bisa melihat gadisnya menangis, dulu saat gadisnya menangis, dia akan berada di garda terdepan untuk menenangkan gadisnya.

"Ini semua gara-gara Lo Clarisa! Coba saja Lo nggak berniat jahat pada gadis gua, gua pasti masih ada disisi Ayla"

"Gua harus cepat membereskan semua ini" sungut roky dengan emosi yang menggebu-gebu.

Roky memencet nomor seseorang tak lama orang itu Langsung menjawab telponnya.

"Gua Gak bisa lama-lama kayak gini Rey. Gua gak tega sama Ayla"

"Tega gak tega harus tega ky, sekarang Clarisa malah merencanakan yang lebih buat Ayla. Kita harus segera menjebak dia"

"Rencana apalagi yang akan dibuat gadis jalang itu"

"Lo bakal tau sendiri, jangan lupa nanti Lo harus ke SMA the higher school. Clarisa bakal ada drama disana, dan ingat kata gua Lo harus ikutin dramanya, jangan terpancing"

Tut

"Arghhh" roky berteriak kesal, dia tidak bisa bersabar lagi untuk tidak mendekati gadisnya, dia ingin. Memeluk gadisnya, membelikan gadis itu eskrim agar tak marah lagi pada dirinya.

Rahangnya mulai tercetak, matanya menajam, aura ingin membunuh terpapar jelas dari tubuhnya.

"Lo lihat Clarisa, Setelah semuanya selesai! Gua gak akan nahan buat nggak membunuh Lo dengan tangan gua" seringai roky menatap kepalan tangannya.

*****

P

ulang sekolah.

Ayla dkk berjalan ke parkiran, mereka sesekali tertawa dengan candaan yang di lemparkan oleh virlin. Berusaha agar Ayla melupakan kesedihannya.

Namun sia-sia, Ayla malah makin diam, tidak ada senyum dari wajah gadis itu, rautnya datar, dia juga tidak menjawab pertanyaan atau ucapan dari sahabatnya.

"Eh gua duluan ya! Udah di tungguin sama Juna" ujar sefika.

"Eleh! Bucin teros" sewot virlin, dia sebenarnya fine-fine saja.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang