Happy reading
.
.
.
.
________
Ayla berjalan beriringan di koridor menuju kelasnya bersama darel, Yap gadis itu berangkat kesekolah bersama darel, karena darel selalu menjemputnya akhir-akhir ini.
Tentu saja itu semua tidak luput dari bisikan-bisikan iblis di THS, lantas apa peduli Ayla? Selagi darel-tama selalu disisinya, dia tak akan peduli apapun.
Namun sepertinya Dewi furtona tidak berpihak pada dirinya, padahal masih pagi tadi Haikal sudah menghadangnya dengan kondisi yang kacau, terlihat dari kantung mata cowok itu sepertinya dia tidak tidur semalaman.
"Pagi Ayla, kamu udah sarapan belum? Aku bawain sarapan buat kamu loh" ujarnya sambil menyodorkan kotak bekal berwarna pink ke Ayla.
Darel menatap tak suka Haikal yang terang-terangan memberikan bekal kepada gadisnya.
Ayla? Gadis itu menatap kotak bekal itu tanpa minat sedikitpun, bahkan dia teringat sesuatu.
Dulu
Ayla dengan kotak bekal berwarna pink di tangannya, dia berjalan ke arah kelas Haikal, suasana hatinya sangat cerah, dia rela bangun pagi demi membuatkan kekasihnya bekal. Sebenarnya dirinya tidak secara langsung membuatkan! Dia menyewa pembantu untuk memasakan bekalnya dan dia menolong melihat dan berdoa. Tapi itu sudah menolong bukan?
Saat sampai didepan kelas yang tertulis XII IPS 5, Ayla masuk kedalam kelas itu tanpa ketokan, karena dia tentu saja akan di terima baik oleh seisi kelas tersebut.
Ayla mendapati Haikal yang sedang duduk di pojok bersama Risa, Juna, Haris, Cherly dan darel, mereka sepertinya tengah berkumpul bersama.
Dengan semangat di hatinya Ayla menghampiri Haikal yang asik memainkan jemari Risa, dengan mencoret-coret tangan gadis itu.
Jujur Ayla cemburu? Tapi dirinya harus apa? Dirinya tak ingin kehilangan orang yang menyanginya, biarkan dirinya melihat Haikal dekat dengan cewek lain, dari pada Haikal meninggalkannya, baginya Haikal sudah seperti jiwanya. Apalagi dirinya sudah diterima baik oleh ayah dan bunda Haikal sehingga dirinya dapat merasakan kasih sayang dari orang tua.
"Sayang... Aku bawain bekal buat kamu loh" dengan antusias Ayla menyodorkan kotak bekal itu kepada Haikal.
Haikal malah menatap kotak bekal itu tanpa minat sedikitpun, lalu kembali menatap Ayla dengan tatapan tak suka.
"Kapan gua minta?" Tanyanya.
"Euhm, aku yang inisiatif! Soalnya kamu jarang sarapan kan kata bunda" ucapnya dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.
"Gua gak butuh Ayla! Bawa kembali bekal itu" ucapnya tak suka.
Ayla? Gadis itu sedikit sakit hati, dia malu saat Haikal bersikap layaknya dirinya seorang babu, tapi tak membuat Ayla mengurungkan niatnya untuk tetap memberikan kepada Haikal.
"Gapapa! Nanti kalau butuh kamu makan okey?"
"Gua gak mau!"
"Kenapa gak mau? Aku udah bangun pagi-pagi buat masakin itu" Ayla menatap cemberut ke Haikal, dia berharap Haikal akan luluh lalu mengambil bekal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Novela Juvenil‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...