19

3 0 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

________

Jam menunjukan pukul 06:45, Ayla sudah rapi dengan seragamnya, ia berjalan santai sambil bersenandung singkat saat mengoleskan slay coklat di roti, lalu melahap roti itu.

Ayla berjalan santai ke arah pintu, ia membuka pintu apartemennya tak lupa menutup kembali.

Alangkah kagetnya saat ia berbalik badan hendak berjalan menuju lift, ternyata roky sudah ada disana, dengan posisi menyender di tembok didekat unit pintu apartemennya.

Wah-wah!, gini ni kalau berteman dengan sefika , sekarang abangnya terkontaminasi virus sefika, biasanya selalu sefika yang ia temui di depan pintu, sekarang abangnya juga ikut-ikutan tak mengetuk atau sekedar memanggil namanya.

Ayla menatap roky dari atas hingga bawah, sambil menyelidik, sedangkan yang di tatap memberi senyum hangat untuk gadis itu.

"Titisan sefika dua ini" ujarnya datar.

Sedangkan roky tak menjawab lalu mengacak gemas rambut gadis kesayangannya, sangat lucu ketika ia melihat wajah kaget Ayla.

"Ngapain pagi-pagi udah kesini?" Tanyanya lagi.

Roky terdiam sejenak, tidak mungkinkan?!, ia mengatakan bahwa dirinya dalam bahaya?, dan pasti gadis itu akan melempar banyak pertanyaan nantinya, lebih baik jika roky tidak memberi tahunya lebih dulu biarkan dia sendiri yang yang turun tangan menjaga Ayla.

Ayla menatap kearah abangnya, bukannya menjawab, roky malah melamun.

"Bang ky!" Gertak ayla.

Roky sedikit kaget lalu menatap gadis kesayangan yang tengah memasang mimik wajah jengkel.

"Eh-eh, gapapa ay!, yaudah ayok Abang antar" roky menarik tangan Ayla mamasuki lift menuju loby lalu keparkiran, ayla yang ditarik tak memberontak, ia malah melanjutkan melahap rotinya tadi.

Setelah memasuki mobil sport merah milik roky, ia langsung melajukan mobilnya ke sekolahan gadis kesayangannya.

Diliriknya Ayla sekilas, gadis itu bersenandung dengan nyanyian absuard dari bibir tipis gadis itu.

"Kalau ku pandang kerlip bintang yang jauh disana!" nyanyi gadis itu dengan suara cempreng, tak ada bagus-bagusnya, tapi roky?, ha cowok itu malah terkekeh mendengar nyanyian Ayla.

"Eaakk!, sayang ku dengar melodi cinta yang menggema"

"Detak jantung ku seakan ikut irama"

"Seakan terlena!, oleh pesona, ketampanan om duda"

"Ketampanan om duda yang meria, membuat aku lupa, akan cinta yang telah lalu"

Roky menggeleng-geleng sembari terkekeh dengan alunan lagu gadis kesayangannya, bisa-bisanya gadis itu mengganti-ganti lirik seenak jidatnya, malah om duda yang disebut-sebut gadis itu.

Ayla yang masih setia dengan nyanyian tak jelas itu, malah makin heboh menggoyangkan tangannya Seperti tengah goyang-goyang di hajatan saat mendengar lagu dangdut.

Gadis itu sangat-sangat berbeda jika di sekolah, membuat orang yang jika memandang gadis itu sekarang seakan tak percaya dengan gelar Queen bee yang ia sandang.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang