Happy reading
.
.
.
.
.
.
_______
Seorang wanita paru baya setia menemani seorang gadis yang masih menutup mata dengan rapat, seperti enggan membukanya, terlihat jelas wajah gadis itu sedikit lebam, dan semalam walaupun gadis itu pingsan, tapi ia tetap menangis, entah penderitaan apa yang di rasakan oleh gadis itu.Padahal sudah dari semalam gadis itu menutup matanya, tapi sampai sekarang gadis itu tetap enggan membuka matanya kembali, padahal sudah pukul 20:00.
Ceklek.
Seorang pria paru baya masuk kedalam kamar yang di isi dua orang itu, wanita paruh baya itu langsung menyalimi tangan suaminya karena suaminya baru saja pulang bekerja.
"Belum bangun juga dia bund?" Tanya pria itu.
"Belum yah" balasnya.
Pria itu menghembuskan nafasnya dalam, sedikit iba dengan kondisi gadis remaja yang sepertinya enggan untuk membuka matanya.
"Eughh" gadis itu mengerang, sedikit menggeliat sebelum membuka matanya.
Setelah mengumpulkan sedikit kesadaran, gadis itu menatap bingung dua orang yang berbeda gender di sebelahnya, ia menatap sekeliling ruangan yang tak ia kenali sedikitpun.
"Ka-kalian siapa?" Tanyanya takut.
Wanita paru Bayah itu tersenyum hangat, ia mengusap lembut surai rambut milik sang gadis.
"Tidak usah takut, kami bukan orang jahat, perkenalkan saya Jesika dan ini suami saya Andreas, kami yang menemukan kamu semalam, kamu tergeletak pingsan di jalan"
Yap! Bapak Andreas Ajimoto Smith, pengusaha sekaligus pemilik perusahaan Smith company, perusahan terkaya nomor 1 didunia, dan istrinya Jesika Naomi Smith, pemilik brand skincare ternama.
Gadis itu tercengang seketika mengingat kejadian semalam, yah iya ingat sekarang, kejadian menyakitkan yang ia alami semalam, seketika dadanya kembali sesak dan matanya kembali berkaca-kaca.
Jesika dibuat kaget kala mendapati gadis itu hendak menangis, ia mengusap lembut tangan gadis itu.
"Hey nak, tidak apa-apa, kamu aman disini" ujarnya berusaha menenangkan.
Gadis itu menatapnya sendu, Jesika tersenyum lalu mengangguk.
"Nama kamu siapa?"
"Aku Ayla tan" jawab gadis itu, Yap dia adalah Ayla, biang kerok yang di cari-cari oleh teman-temannya.
"Owh nak Ayla, kamu kemarin mau kemana? Kenapa bisa pinsan?" Tanya Jesika.
Ayla hanya bungkam mendengar pertanyaan Jesika, tak mungkin ia menceritakan masalahnya kepada orang yang baru ia kenal, sangat tidak mungkin.
Andreas yang paham dengan perubahan sikap Ayla, ia mencoba mencairkan suasana.
"Aduh si bunda, aylanya baru bangun, di kasih makan dulu, ntar pingsan lagi anak orang bund" ujarnya.
Jesika memukul jidatnya pelan, benar katanya suaminya, bisa-bisanya ia terlalu kepo dengan keadaan Ayla.
"Lupa yah, yaudah yah bilangin ke bik atin, bawain makan kesini sekalian susu hangat buat nak Ayla" titahnya, Andreas hanya mengangguk lalu hengkang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Teen Fiction‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...