Happy reading
.
.
.
.
.
_______
Ayla beralih menunjuk Eliza.
"Dan anda! Nyonya Eliza yang terhormat, anda ibu yang buruk, padahal anda sendiri yang telah melahirkan saya, tapi bisa-bisanya anda malah menyiksa anak anda sendiri, apakah anda tidak mempunyai rasa keibuan? Apakah anda tidak mempunyai simpati sebagai seorang ibu dan wanita"
Dan akhirnya Ayla beralih menatap Rey.
"Dan Lo! Lo Abang yang sangat buruk, harusnya Lo sebagai Abang menjaga adiknya, tapi anda? Anda malah menghantam habis-habisan mental adik anda sendiri, andai sebagai seorang cowok, dimana hati nurani anda?"
Ayla menghapus air matanya yang luruh dipilihnya, rasanya sangat sesak saat ia berkata Demikian.
Tak ada yang menjawab ucapan dari Ayla, mereka hanya menatap datar Ayla meski hatinya sedikit tertohok dengan ucapan Ayla.
"Sekarang kalian dengar ucapan saya dengan jelas!, hari ini, detik ini, saya AYLA GHIZELA AIZA, memutuskan hubungan saya dengan kalian, jangan salahkan saya ketika suatu saat kebenarannya terungkap, saya tidak akan memaafkan kalian semua, meski kalian sudah berlutut-lutut dihadapan saya, saya pastikan kalian akan merasakan penderitaan seperti yang saya rasakan" namun air mata Ayla tak bisa berhenti, terus-menerus bening kristal itu berjatuhan, sebagai tanda betapa sakitnya ia malam ini.
"Kalau itu yang kamu minta!, pergi kamu dari rumah saya, dan jangan pernah injakan kaki kamu di apartemen milik saya lagi!" Jhosua berucap tegas lalu pergi, Eliza menatap datar Ayla tanpa sepatah kata pun ia ikut menyusul suaminya.
Rey menyeringai puas ke arah Ayla, sangat puas.
"Akhirnya Lo pergi dari kehidupan kita, sekarang angkat kaki Lo dari rumah gua!" Usirnya lalu menyeret Ayla keluar dari rumahnya.
"Dan ingat, apartemen itu milik papa, jadi selamat menjadi gelandangan jalang!" Ucapnya lalu menutup keras pintu.
Seketika badan Ayla luruh kelantai, sangat sakit, tangisnya pecah begitu saja dari bibir indahnya, sungguh ia sudah lelah dengan semuanya sehingga berani berkata seperti itu di hadapan orang tuanya.
Ayla memukul-mukul dadanya sesak, sakit sekali rasanya, kenapa tidak ada satupun orang yang menyayanginya di dunia ini.
"Nek, kenapa nenek gak bawa Ayla, sakit nek, Ayla sakit" lirihnya, isakan dari bibirnya mulai terdengar, ia memeluk lututnya sendiri.
Ia sudah tidak tau harus kemana malam ini, angin malam yang dingin begitu menusuk di kulitnya.
Ayla bangkit lalu berjalan linglung meninggalkan rumah itu, ia berjalan tak tentu arah, pikirannya berkecambuh perang, ia seperti orang gila berjalan di malah hari, dengan tangisan yang setia menemaninya.
Sudah jauh Ayla berjalan tak tentu arah, kepalanya pusing, sangat pusing, ia mencoba tetap sadar, namun gelap kembali menyelimutinya hingga ia tak sadarkan diri.
Seseorang langsung menggendong Ayla dan membawa Ayla pergi.
****
Di pagi yang cerah, darel dengan semangat 45 masuk kedalam kelasnya, sepertinya mod cowok itu sangat baik pagi ini, entahlah mungkin setelah tadi malam ia melahap cake buatan Ayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Teen Fiction‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...