Happy reading
.
.
.
.
.
____
Ayla sudah sampai di Mension keluarganya, sudah ada beberapa mobil mewah berjejer di halaman Mension itu.
Ayla mengenali beberapa mobil mewah itu kecuali satu mobil,
Ayla tak peduli, toh mungkin orang tuanya lagi kedatangan tamu.Ia memarkirkan motornya di bagasi lalu berjalan masuk menuju pintu utama Mension itu.
Detak jantung Ayla sungguh sangat tidak karuan, dalam otaknya, ia bertanya?, sekarang apalagi yang akan di lakukan oleh orang tuanya.
Ayla berhenti tepat di depan pintu utama Mension itu, pintu coklat besar, berukiran motif yang elegan masih tertutup rapat.
Ia menarik nafasnya panjang, berusaha agar bisa menerima apa yang akan terjadi disana nantinya.
Ceklek....
Ayla membuka pintu, lalu berjalan masuk kedalam, ia berjalan menuju ruang tamu Mension itu, setelah sampai di ruang tamu, matanya tertuju dengan beberapa orang disana.
Sudah ada papa, mama dan kakaknya, dan dua orang yang ia tak kenal mereka siapa, tapi sepertinya mereka pasangan suami istri yang bertamu.
"Dateng juga Lo"sinis Rey ketika melihat kedatangan Ayla.
Ayla tak niat untuk membalas ucapan sang kakak, ia tak ingin ada keributan, takut papanya akan marah karena malu.
"Ayla duduk dulu nak" titah papanya dengan sedikit senyum paksaan di bibir pria itu, ah tumben sekali pria itu tersenyum, walaupun sekedar paksaan.
Ayla hanya menurut lalu duduk di sebelah mamanya.
"Cantik ya anaknya pak jho" puji perempuan paru baya yang tengah duduk di hadapan Ayla.
Ayla tersenyum kikuk, ia sangat tidak biasa di puji seperti itu, bahkan mamanya sendiri tidak pernah bicara seperti itu.
"Ia mah, cantik banget, cocok sama anak kita" timpal pria paru baya di sebelahnya.
Benar firasat Ayla, mereka pasangan suami istri, sangat serasi!,tapi sebentar, apa maksud mereka sekarang, cocok!,anak kita?!.
Ayla menatap mamahnya seakan meminta jawaban dari ucapan bapak tadi.
Namun sang mama hanya mengabaikan tatapan Ayla.
"Jadi bagaimana pak gabriel, apakah bapak menerima perjodohan anak kita?!" Ujar jhosua tiba-tiba.
Jantung Ayla seakan berhenti, ia seakan kehilangan banyak oksigen, ia melotot sempurna mendengar ucapan jhosua.
'apalagi ini' lirih Ayla.
"Saya pasti menerima perjodohan ini pak jho, tapi itu kembali dengan keputusan anak-anak kita" jawab bapak Gabriel dengan senyum hangat terukir dibibir pria paru baya itu.
"Sudah pasti anak saya akan menerima perjodohan ini pak gabriel, iya kan ayla?!" Ujar mama Ayla dengan senyum paksaan, lalu mengelus puncak kepala Ayla singkat.
Ayla sangat paham dengan perlakuan mamanya itu, tandanya ia harus setuju dengan omongan mereka!,ia tak tau harus menjawab apa, ayla tak mau menikah dengan cowok lain, dia hanya mencintai Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIKU AYLA
Teen Fiction‼️ NO PLAGIAT ‼️ ⚠️ JANGAN LATAH!! JANGAN MEMBAWA-BAWA CERITA LAIN KEDALAM CERITA INI. MOHON JANGAN SAMAKAN CERITA INI DENGAN CERITA ORANG LAIN. CERITA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA SENDIRI ⚠️ HARGAI KARYA PENULIS, JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA...