32

2 1 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

_______

"Ada apa?" Tanya Ayla datar dan terkesan dingin.

Ayla dan darel sudah berada di taman belakang Mension keluarganya Smith, dengan posisi darel yang sudah duduk di bangku yang ada disana, dan Ayla memilih berdiri.

"Duduk dulu ay" titah darel namun tak di tanggapi oleh Ayla.

Darel menghembuskan nafasnya dalam, padahal tadi sifat Ayla tidak sedingin ini pikirnya, namun dalam sekejap langsung berubah-ubah.

"Lo kemana aja? Semua orang sibuk nyariin Lo ay! Termasuk pacar Lo"

Ayla menautkan alisnya bingung dengan ucapan darel.

"Pacar?"

"Iya! Pacar Lo! Bang roky"

Ayla bungkam, ingin sekali rasanya ia tertawaan terpingkal-pingkal,sambil berguling-guling ditanah sekarang juga.

"Dia Abang gua!" Jawab Ayla datar berusaha tidak tertawa padahal hatinya ingin.

"Bukannya Abang Lo bang Rey?" Darel menyerengit bingung.

Ayla memutar bola matanya malas, lalu memilih menduduki bokongnya di sebelah darel dengan jarak 15 centi, ternyata capek juga berdiri pikir Ayla.

"Huem! Terlalu susah buat gua jelasinnya, yang pasti dia Abang gua!"

Darel hanya mengangguk-angguk pertanda ia paham dan setuju.

"Soal perjodohan itu! Lo udah bebas ay, maaf sempat bikin Lo risih" ujar Darel sambil memaksakan senyumnya.

"Sans, itu salah bokap! Bukan salah Lo" jawab Ayla datar.

"Tapi kalau boleh jujur! Gua gak mau perjodohan kita batal ay" ucap darel lirih namun di kuat-kuatkan.

"Kenapa? Karena Tante Sulis?"

Darel menggeleng, lalu berusaha memberikan senyuman, ia berpikir mungkin sekarang saat yang tepat untuk ia mengungkapkan perasaannya, walaupun ia yakin, Ayla akan menolak mentah-mentah, yang terpenting ia bisa lega.

"Karena ini" darel menunjuk dadanya, sontak saja membuat Ayla menampilkan raut wajah bingung.

"Gua suka Lo Ayla! Gua suka sama Lo saat pertama kali ketemu, gua suka sama Lo saat gua gak sengaja nabrak Lo, gua su-"

"Dar-"

"Plis jangan motong ucapan gua ay" mohon darel, Ayla menghela nafas lalu mengangguk seadanya.

"Gua suka sama Lo, karena Lo itu beda ay, sifat dingin Lo itu mampu ngebuat gua suka sama Lo, dan gua gak tau cara berhenti buat suka sama Lo ay, walaupun kita gak pernah dekat sekalipun, entah kenapa perasaan ini gak bisa ilang. walaupun gua sempat relain Lo sama Haikal, gua kira Haikal bakal bisa bikin Lo bahagia, tapi kenyataannya? Gua tau Lo bakal nutup telinga dan mata Lo rapat-rapat demi Haikal, gapapa habis ini Lo bakal maki-maki gua karena gua udah ngehina haikalnya Lo, tapi menurut gua tiga tahun itu bukan waktu yang singkat buat gua Pendem semuanya Ayla, setiap kali gua ngeliat Lo sama Haikal, gua sakit tapi gua bahagia ngeliat Lo bahagia, dan gua lebih sakit ngeliat Lo sedih karena Haikal, tapi gua mohon Ayla, stop ngarepin Haikal bakal kembali sama Lo, karena apa? Karena dia gak pantes buat Lo, Lo terlalu berharga buat dia yang gak bisa ngejaga perasaan Lo, Lo pantes dapatin yang lebih baik dari dia Ayla, walaupun gua gak tau banyak tentang diri Lo sekaligus hidup Lo, gua tau Lo gadis yang rapuh, karena penderitaan Lo selama ini udah cukup bikin Lo menderita, dan cukup kemarin Lo udah nangis-nangis, sekarang saatnya Lo bahagia dan ketawa, gua sayang Lo Ayla, gua cinta sama Lo, gadis dengan sejuta misteri dihidupnya, I loved you!" Akhirnya darel mengeluarkan semua yang sudah ia pendam selama ini, hatinya sedikit lega.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang