35

2 1 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

_______

"Jadi Lo mau ngomongin apa dol" tanya zakara dengan raut wajah penasaran, jangan lupakan panggilan tersayang zakara untuk Ayla, bocah dodol.

Ayla menatap roky, viola, bundanya dan zakara, tapi tidak menatap Rey sama sekali, ia menghembuskan nafasnya dalam.

"Gua bakal ngomong! Tapi plis jangan ada yang motong ucapan gua" Ayla berkata sedikit dingin, sepertinya sikap dingin gadis itu sudah kembali.

Mereka semuanya hanya mengangguk kecuali Rey yang memandangi Ayla dengan raut wajah datar.

"Hum, Ola! Lo bilang kalau Lo anak angkat dari keluarga Zein kan? Lo juga bilang kalau Lo udah pisah sama Abang Lo selama 13 tahun kan? Dan bang zak, Lo bilang kalau Lo juga udah pisah sama adek Lo 13 tahun, setelah adek Lo di adopsi sama orang lain! Jadi viola ini adek Lo bang, adek yang udah Lo cari-cari selama ini"

Zakara dan viola melongo tak percaya, roky dan Rey sedikit kaget begitupun dengan Jesika.

"Gausah bercanda ay! Jelas-jelas nama yang Lo sebut kemarin beda!" Zakara berucap lantang, nafasnya sedikit memburu, jantungnya berdebar kencang.

"Ehm, boleh rey izin ketoilet?" Tanya Rey, ia sedikit malas ada disana, ia iri dengan zakara, jika benar viola adalah adik zakara? Beruntung sekali dia, jadi Rey lebih baik memilih pergi saja.

"Boleh, nanti di belakang belok kiri aja, disitu ada pelayan, tanya aja!" Jelas Jesika, lalu di angguki oleh Rey, setelah itu Rey memilih hengkang.

Antensi semuanya kembali pada Ayla, zakara dan viola.

"Lo gak bercanda kan ay?" Tanya viola dengan mata yang sudah berkaca-kaca, jika benar zakara abangnya? Betapa bahagianya dia sekarang.

Ayla mengangguk dengan tampang yang serius.

"Benar, Lo bilang bang, nama adik Lo Viola grezia Mahendra? Ternyata nama aslinya viola ini, Viola grezia Mahendra!"

Zakara menatap tak percaya kepada Ayla, lalu ia segera bangkit dan mendekati viola yang sudah berkaca-kaca.

"Gua izin cek telinga Lo!" Titahnya, viola mengangguk, Rey langsung mengecek belakang telinga viola, benar! Disana ada tanda lahir hitam milik adiknya, jadi sudah pasti benar viola adalah adiknya yang ia cari.

Zakara segera membawa viola kedalam dekapannya, ia memeluk gadis itu erat! Sangat erat! Enggan melepaskan! Ia tak ingin kehilangan gadis itu lagi, sudah cukup 13 tahun mereka di pisahkan , jangan lagi.

"Vio, ini beneran vio kan? Bang aka kangen vio" lirih zakara, sungguh keajaiban bukan? Dan setelah ini ia akan berterima kasih banyak-banyak pada Ayla.

"Iya bang aka hiks.... Ini vio hiks..." Viola berucap sambil terisak, ia menangis bahagia, bahagia kala abangnya sudah ia temukan.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang