29

1 1 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

________

Ceklek.

Pintu ruang incubator terbuka, buru-buru rey bersembunyi dari sana, ia melihat seorang perawat membawa adiknya-memindahkan adiknya keruang rawat.

Sungguh ia sangat senang,  tak lupa Rey mengintili perawat itu keruang rawat, saat sampai di ruang rawat, Rey melihat banyak sekali bayi-bayi disana.

Rey menyelinap masuk mengikuti suster itu, untung saja suster itu tak menyadari keberadaanya.

Setelah suster itu menaro adiknya di tempat bayi, suster itu malah memindahkan satu bayi ketempat lain, dan meletakan adiknya ke tempat yang ada disebelahnya.

Setelah melakukan itu, Rey melihat suster itu mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.

"Semuanya sudah beres bos" ucapnya.

Rey yang bingung dengan gerak gerik suster itu, memilih diam, ia menunggu hingga suster itu pergi dari sana,Rey melihat jelas wajah suster itu, sangat jelas.

Setelah kepergian suster itu, Rey buru-buru mendekati tempat brankar adiknya.

"A-n-g-g-i-a m-a-h-e-n-d-r-a, ha? Ini kan bukan nama mama, kok custelnya nalo adik ley dicini" Rey mengeja-ngeja nama yang tertera disana, ia bingung karena itu bukan nama mamanya.

Jika kalian tanya! Kenapa Rey sudah bisa membaca? Jawabannya Rey itu pintar dan sangat ambisius!

"Adik kok dicini? Adik ley di tukal? Ley gak mau, ley halus tukal adik ley lagi"

Rey yang masih kecil saat itu, ia beralih ke brankar sebelahnya yang bertuliskan 'Eliza derwis aiza'.

"Nah ini, balu benel nama mama!" Monolognya sendiri.

Rey berusaha menggapai bayi yang ada di brankar nama mamanya, tapi ia tak cukup tinggi untuk menukar kembali.

Rey mendengus kesal saat perjuangannya tak membuahkan hasil.

"Astaga Rey, papa udah nyariin kamu dari tadi" ucap jhosua yang baru datang, benar saja jhosua sudah mencari-cari Rey dari tadi.

Rey yang senang saat ayahnya datang, berarti ia bisa menukar kembali adiknya.

"Papa, liat itu" tunjuknya dengan jari telunjuk mungil miliknya, jhosua mengikuti arah telunjuk anaknya itu.

"Kenapa Rey? Rey mau liat Adik? Gak sabar liat adik hmm?"

Rey menggeleng, bukan itu yang dirinya maksud.

LUKA LIKU AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang