AMNESIA?

739 57 0
                                    


Adara yang baru saja memasuki gerbang rumah nya dibuat terkejut kala melihat ada banyak orang tengah berkumpul di mansion rumah nya

"Ayah sya hikss,,, hiksss,,, " Tangisan Salma kini kian menjadi, Adara yang mendengar suara tangisan bunda  nya pun bergegas memasuki rumah atau tepat nya di sebut mansion

"Bunda tenang tim SAR sedang dalam proses pencarian bun"

"Gimana bunda bisa tenang sya, sedangkan ayan kamu ga ada kabar hiks,, hikss" Salma terus menerus menangis dalam delapan Rasya

"Ayah kenapa bun? " Tanya Adara baru saja masuk dan tak sengaja mendengar pembicaraan Rasya dan Salma

"Ayah kamu kecelakaan ra" Ucap Naura yang duduk di dekat Rasya

Adara yang semula tenang kini wajah nya penuh kekhawatiran dan badan nya yang hampir tumbang tetapi di pegang kuat oleh Gibran

"Sabar ra" Ucap Gibran menenangkan Adara

"Ayah gib ayah hiks,, hiks,, " Ucap Adara, baru kali ini Adara tidak memberontak kala Gibran mendekati nya bahkan ia pun memeluk Gibran, seakan bisa membuat nya tenang

"Iya aku tau kamu tenang dulu"

"Aku harus cari ayah sekarang" Dengan kasar Adara mendorong Gibran dan mengusap air mata nya kemudian dilanjutkan pergi menuju lokasi ayah nya kecelakaan

"Ra tunggu" Dengan sekuat tenaga gibran mengejar Adara menggunakan motor Juara

Rasya yang ikut khawatir pun menyusul Adara dengan Naura sedang kan vio dengan Irsyad. Lea dan jeni ditugaskan untuk menjaga salma di rumah

"Semoga Adara baik baik aja le" Ucap jeni yang ikut khawatir

"Iya jen moga aja kita berdoa aja disini" Pinta Lea dan di balas anggukan oleh orang orang yang ada di sana

Sementara di jalan sedang ada aksi kejar kejaran. Dimana Rasya CS mengejar Adara yang melajukan motornya diatas kecepatan rata-rata

~•~

[Jen bilang bunda kalo ayah udah ditemukan sekarang ada di rumah sakit medika]

Chat dari Rasya untuk jeni, Fatir ditemukan kala Adara turun ke jurang untuk mencari nya

Tapi hal menyakitkan bagi Keluarga Adara kian bertambah. Ditambah Adara yang kritis karena kecelakaan sehabis menyelamatkan Fatir, saat ia mengikuti mobil ambulans di belakang, tanpa disadari adara melamun hingga menabrak truk dari lawan arah

~•~

Kini semua keluarga Adara dan Gibran tengah berkumpul di koridor rumah sakit medika, mereka dibuat khawatir yang mendalam ketika mendengar bahwa Adara koma

Tetapi di lain sisi juga merasa senang karena Fatir telah si temukan dan kini dalam kondisi baik baik saja.

"Bun ayah takut ara ninggalin kita bun" Ucap Fatir baru saja siuman dari pingsan nya

"Bunda juga khawatir yah" Isak tangis salma pun kini kembali terdengar

'"Kita berdoa aja tan om untuk Adara" Ucap Naura berusaha setenang mungkin, Rasya juga tak berhenti menangis dalam dekapan Naura

Sedangkan Gibran ia tengah di tenang kan oleh keluarga nya di depan ruang ICU tempat dimana Adara berada

"Gibran takut mah Adara gak bangun lagi" Lirih Gibran

"Kamu jangan ngomong gitu, Adara pasti baik baik saja toh dia kan kuat" Nasihat Gita berusaha menenangkan Gibran

"Gibran gak bisa tanpa adara mah"

"Iya mamah tau kamu tenang, pasti bentar lagi Adara siuman"

"Tapi kata dokter mah" Ucap Gibran ketika mengingat apa yang di kata kan dokter sehabis memeriksa adara

"𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘱𝘢, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘮 𝘮𝘦𝘥𝘪𝘴 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘱𝘢𝘴𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘩𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘴𝘢, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘴𝘪𝘮𝘢𝘭 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯, '

" 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘈𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘪𝘶𝘮𝘢𝘯, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘫𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘱𝘢𝘬 𝘣𝘶𝘬"

"𝘉𝘪𝘴𝘢 𝘈𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘪 𝘢𝘮𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢"

"Kamu tenang kita berdoa ya" Ucap Lian yang ikut menghawatirkan calon menantu kesayangannya

"Perjodohan ara sama kamu di tunda dulu gpp kan? " Pesan ibu sambung Adara

"Yaudah tante ini juga demi kebaikan Adara" Tukas Gibran menyetujui saran bu Salma

"Tapi kalo Adara ga inget Gibran gimana tan? " Sambungnya seakan merasa khawatir Adara tak mengingat tentang perjodohan ini

"Nanti tante Rasya om kita sama sama bantu Adara mengingat semua ya nak Gibran" Ujar nya

"Yaudah tan"

~••~

Waktu terus berjalan, 1 bulan kemudian

Adara tak kunjung bangun dari tidur panjangnya tetapi semau keluarga nya tetap setia menunggu, bahkan Gibran pun tak ada niatan mencari pengganti sedangkan kini banyak wanita di luar yang menginginkan Gibran menjadi kekasihnya

"Gib udah 1 bukan Adara ga sadar, lo gada niatan cari yang lain? " Ucap Rasya seakan takut nanti Gibran akan sakit hati bila Adara tak mengingat nya

"Gak sya gue tetep dengan pendirian gue" Gumamnya selama yakin bahwa walau Adara tak mengingat nya tapi ia akan menerimanya

"Lo juga harus belajar move on gib" Kini Irsyad yang bersuara setelah Rasya yang terdiam karna ucapan Gibran

"Sekali gue bilang gak tetap sama gak jawabannya" Ucapnya kemudian pergi menuju koridor rumah sakit menuju taman yang ada di rumah sakit

SANG MATAHARI   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang