LEBAYYY

415 47 5
                                    

"Sayangg, kenapa nggak nungguin aku?" bisik Gibran sambil menggigit telinga istrinya, memang tidak tau tempat sih Gibran ingin berbuat m3svm dengannya.

"Gibran," lirih Adara sambil mendorong tubuh suaminya.

Gibran terkekeh, ia mengacak-acak rambut Adara.

"Sayang, ngadon yuk!" ajak Gibran dengan suara yang cukup lantang membuat para bodyguard serta maid yang berada di dekat kolam tersentak kaget.

Pipi Adara memerah bak kepiting rebus, ia memukul lengan suaminya dengan keras.

Plak!

Tanpa ba-bi-bu Gibran langsung mengendong Adara ala karung beras membuat sang empu terpekik.

"Arrght, Gibran?!" Gibran acuh saja, ia hanya ada satu tujuan saat ini yaitu punya anak yang banyak, minimal seratus anak kalo bisa.

Bodyguard dan maid hanya bisa tersenyum, mereka bahagia melihat Tuannya bahagia karena Adara, Istri Mungilnya.

Disinilah Adara dan Gibran, mereka sudah menyelesaikan hubungannya, namun seakan Gibran belum puas dengannya.

"Sayang,mau lagi," ucap Gibran langsung. Sementara Adara dia hanya diam tanpa mengucap 1 kata pun.

~••~

"Sya,, anak kita bakal cowok apa cewek ya... ? " Tanya Naura yang kini sedang menikmati berdua dengan suami.

"Se dikasih nya aja sayang.... " Jawabnya, sedangkan tangan nya masih aktif mengelus perut sang istri.

"Tapi kamu maunya apa.... "

"Aku pengen cewek.... " Jawab Rasya

"Sama dong kita... "

Mereka terus melanjutkan aktivitas nya tanpa ada yang ganggu, dulu waktu masih pacaran mereka sering dapat gangguan dari Adara yang memang tengil. Tetapi mereka sudah biasa dengan sikap adara yang tengil itu.

~••~

"Itu Gibran minta di gaprak ya...... " Gumam Lea tak habis pikir dengan sikap manja Gibran setelah menikah.

"Biasalah dia memang gitu sayang" Ucap Farel

"Tapi kan kasian Adara, gak bebas... Bebas nya cuma kalau lagi kerja " Ucap Lea

"Iya sih tapi giman lagi, Gibran aja manja gitu le... "

"Ah udah ah males aku.. "

"Loh kok kamu yang marah sih... " Senyum farel menikahi tingkah sang istri yang mood nya seakan gampang berubah.

"serahhh" Jawabnya ketika hendak menaiki tangga menuju lantai atas.

"Lucuu,,,,, "

~••~

Hari ini Gibran dan Adara berniat ingin pergi ke rumah itu Gibran, namun perjalanan terhenti ketika Adara membuka isi dompet Gibran yang.....

Di dalam mobil, Adara tidak sengaja menemukan Dompet Gibran.

"Dompet? Ini dompet siapa?" guam Adara, Adara membuka dompet itu, ia melihat ada kartu tanda seorang ketua Mafia.

"Gibran?! Apa mungkin...---" Adara tidak melanjutkan kata-kata nya Ia langsung keluar dari mobil dan menghampiri Gibran yang ingin masuk ke dalam mobil.

"Dompet Kamu ketinggalan!" ucap Adara dingin

Keringat dingin langsung membasahi tubuh Gibran, ia tahu Kenapa Adara bersikap dingin ke dia

"Ra,aku bisa jelasin!" ucap Gibran

Adara langsung menarik Gumam pergi dari rumah menju taman. Ia tak mau mengganggu aktivitas orang karna pembicaraan mereka.

SANG MATAHARI   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang