Setelah selesai mandi Gibran merebahkan tubuh nya di kasur sembari memainkan handphone nya.
Pintu kamar terbuka, menampakkan Adara yang masuk sambil mengendong baby boy nya yang terlelap. Dengan sigap Adara meletakkan baby boy nya itu di box bayi yang ia beli sebelum kelahiran baby nya.
Setelah memastikan bahwa Baby Zio terlelap. Ia dengan cepat mengambil pakaian yang ada dalam kembali dan hendak pergi ke kamar mandi namun tangan nya serasa ditarik seseorang.
"Mau ngapain.. " Tanya Adara yang merasa heran dengan sikap suaminya itu.
"Ikut kamu mandi.. " Balas nya.
"Tapi kan kamu Baru aja mandi.. "
"Biarin, aku mau ikut biar dimandiin sama kamu.. " Celetuk Gibran membuat Adara terkekeh.
"Ga bisa.... Kamu udah mandi kalau sakit gimana?. "
"Biarin kan ada kamu.. " Tanpa sepatah kata pun Gibran langsung mengendong tubuh Adara untuk masuk kedalam kamar mandi.
Beberapa saat kemudian pasutri itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya.
Gibran yang sudah berpakaian lengkap pun duduk di pinggir ranjang seraya memperhatikan Adara sedang menyusui Zio yang terbangun.
Usai memberi asi untuk Zio. Adara dengan cepat memakai pakaian nya. Dengan setia Gibran menunggu Adara sampai selesai kemudian duduk di sampingnya.
"Bobok yuk... " Ajak nya membuyarkan tatapan Adara yang sedang melihat arah box Zio.
"Terus zio siapa yang jaga. "
"Dia kan tidur, sekarang giliran suami kamu yang harus diperhatiin. Baru juga satu hari dirumah udah hilang aja perhatian nya. " Celetuk Gibran.
Adara terdiam mendengar Gibran mengungkapkan isi hati nya. Ia juga merasa kasihan pada suaminya yang kini terlihat sedang cemburu dibuatnya.
"Ututututu..... Kasihann... " Ucap Adara.
"Sini peluk... " Adara merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan kedua tangan yang merentang.
Dengan cepat Gibran berhamburan ke pelukan Adara dan menyusul nya ke alam mimpi.
~••~
Pagi hari yang cerah, Adara terlebih dulu bangun untuk menyiapkan sarapan. Sementara Gibran mejaga baby boy nya.
"Gemes banget boy... " Ucap Gibran menciumi wajah putra nya itu.
Sementara Adara yang sedang di dapur kini beradu dengan peralatan di dapur. Ia ingin memasak untuk pertama kali nya di mansion mertua nya sendiri.
"Sayang mama bantu ya... " Tawar Gina melihat Adara yang kini terlihat sangat sibuk.
"Boleh mah... " Ucapnya.
Kini di kamar Gibran, ia sangat terlihat frustasi dengan bayi nya yang kini terus menangis. Sementara Adara yang baru saja menyelesaikan masakan nya langsung berlari menuju kamar nya.
Setelah sampai di kamar. Adara langsung mengambil alih Baby zio dari gendongan Gibran kemudian memberi nya Asi.
Gibran yang tampak kelelahan tubuhnya langsung bersender di lantai.
"Capek juga ngurus bayi... " Ucapnya.
"Yang sabar gib.. " Adara mengelus kepala suaminya yang sedang rakus mengambil oksigen.
"Iya sayang... " Balas nya.
•••••
Pagi telah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MATAHARI [END]
RomancePerjalanan cinta sepasang kekasih yang ingin bahagia, namun banyak rintangan yang harus mereka alami untuk menuju cinta abadi. "Gue bakal perjuangin lo ra" ~GIBRAN PUTRA PRADANA~ "Mungkin matahari itu tidak akan bersinar pada waktunya" ~ALETTA KENZ...