LUAR KOTA

372 41 0
                                    

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan terdengar di mansion Adara, tak lama kemudian seorang maid keluar guna melihat siapa yang datang. "Eee anda siapa ya?. " Tanya maid ketika kelihat dua orang paruh baya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu.

"Adara nya ada?. " Tanya Salma kepada maid tersebut.

"Ada, sebentar saya panggilkan nona Adara dulu. "

"Baik."

"Wah yan anak kita ternyata bisa sesukses ini ya, rumah nya aja besar bahkan lebih besar dari rumah kita yah. " Ucap Salma merasa bangga dengan Adara, walau berdiri sendiri tetapi mampu membuat orang tua nya bahagia.

"Eh Ayah Bunda, kesini kok gak kabarin ara?. " Ucap Adara dalam pelukan sang Ayah.

"Biar surprise dong sayang. " Jawab Fatir membelai rambut Adara lembut

"Ayah aja nih yang di peluk, bunda ngak?. " Wajah Salma seketika berubah menjadi cemburu.

"Ayo masuk dulu baru ara peluk Bunda sepuasnya. " Ucapnya disertai kekehan kecil

Mereka pun duduk du sofa ruang tamu yang luas, bahkan dinding rumah nya banyak yang dilapisi emas, guci guci dan lukisan dengan harga fantastis itu menjadi pengisi ruang tamu.

"Ini anak Ayah udah sukses nih. " Uca0 Fatir mencolek dagu Adara

"Alhamdulillah yah, ini hasil kerja keras sendiri, dan bantuan dari lea dan Farell. " Jawab nya

"Oh ya lea sama Farel mana?. "

"Mereka lagi pergi bun, menikmati waktu berdua. Kan Farel jarang ada waktu buat lea karena membantu Adara jadi Adara kasih waktu buat mereka liburan ke London 2 minggu. "  Jelasnya

"Wah anak ayah baik juga ternyata," Adara tersenyum mendengar pujian dari ayah nya.

"Gibran udah pernah datang ke sini nak?. " Tanya Salma menatap lekat Adara

"Permisi non, ini minuman nya. " Ucap maid yang bekerja di mansion Devi.

"Oh ya terimakasih sita"

"Sama sama non, kalo gitu saya permisi"

"Iya silahkan"

Maid yang bernama sita itu pun pergi melanjutkan aktivitas nya,

"Banyak juga pekerja dirumah kamu ra. " Ucap Salma menatap kagum Adara

"Iya bun. Ini juga semata-mata buat bantu mereka. "

"Ayah hanya bisa mengatakan bangga dan bangga sama kamu sayang. "

"Iya yah" Adara tersenyum simpul

"Oh ya kamu belum jawab pertanyaan Bunda lo tadi soal Gibran. " Salma mengingatkan Adara soal pertanyaan yang di jeda tadi karena maid sita.

"Gibran belum pernah yah ke sini, tapi kalau ketemu semalam kita baru aja pergi. " Jelasnya

"Syukurlah" Ucap fatir, Gibran benar benar menepati janji nya untuk menjaga Adara dan tak menyakiti perasaan putri nya itu.

"Oh ya bang Rasya sama Naura gak ke sini? " Heran Adara yang tak melihat Rasya maupun Naura yang biasanya selalu membuntuti Fatir dan juga Salma.

"Abang kamu sama Naura lagi kerumah ibu nya Naura, mereka katanya mau menginap 1 minggu di sana. " Adara hanya membalas dengan anggukan dan senyum yang tak pernah pudar.

"Oh ya sayang bunda sama ayah kesini selain mau menjenguk kamu kita mau pamit sayang. " Ucapnya dengan wajah yang berubah serius

"Lah mau kemana kok pamit? " Heran Adara

SANG MATAHARI   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang