TIDUR DI LUAR

459 44 4
                                    

Warning?!!

Sinar matahari mengenai wajah pengantin baru, Adara terusik saat seseorang terus mendusel-dusel di lehernya.

"Bangun sayang udah siang, apa suamimu ini tidak dibikinkan sarapan?" bisik Gibran membuat Adara membuka matanya.

Cup!

"Selamat pagi istriku, makasih banyak buat semalam!" ujar Gibran membuat Adara malu.

"Apa sekarang mau tiduran aja, atau nambah?" goda Gibran membuat Adara bangkit.

"No, ini sudah siang aku mau mandi dulu!" tolak Adara seraya melilit tubuhnya dengan handuk.

"Mandi bareng yu?" pinta Gibran.

"Bukannya mandi nanti malah..."

"Malah apa?" Goda Gibran

"Bukan apa-apa, aku mandi dulu!" ujar Adara seraya berlari ke toilet.

"Punya istri lucu amat," gumam Gibran tersenyum.

Gibran mengambil seprai yang sudah acak-acakan dan menaruhnya di mesin cuci.

~••~

Grep!

"Tubuhmu wangi sayang," bisik Gibran memeluk Adara dari belakang.

'Aduh jangan sampai dia memintanya lagi!' batin Adara.

"Kamu mandi dulu gih!" suruh Adara.

"Aku mau peluk, sayangg!" rengek Gibran.

"Iya nanti, sekarang kamu mandi dulu!"

"Oke, kamu jangan kemana-mana!" balas Gibran seraya memasuki kamar mandi

Adara menarik nafas lega, ia lalu mengambil pakaian setelah selesai ia berjalan ke dapur untuk membikin sarapan.

"Kamu Masak apa sayang?" tanya Gibran seraya memeluk Adara.

"Aishhh,,, ngagetin aja!" kesal Adara yang tiba-tiba dipeluk.

"Badan aku lagi remuk nih ulah kamu, jadi hanya masak nasi goreng dengan telur mata sapi gapapa?" balas Adara.

"Hehe maaf ya, gapapa kok masak itu." ujar Gibran.

"Kamu duduk dulu gih jangan ganggu aku terus deh!" suruh Adara sedangkan Gibran menurut saja tak mau bikin istrinya marah.

Setelah selesai semua, Adara membawa hasil masakannya menuju meja makan. Memang di mansion Adara terdapat banyak maid, namun karena Gibran yang meminta untuk di masakkan, akhirnya Adara lah yang memasak.

"Ini punya kamu, ini punya aku." ujar Adara sampai di meja makan.

"Aku maunya disuapin!" rengek Gibran lalu menarik Adara untuk duduk di pangkuannya.

"Manja banget sih, ya udah ini makan." ujar Adara menyuapi Gibran.

"Enak banget masakan kamu sayang," puji  Gibran dengan lahap memakan masakan istrinya

~••~

Pagi ini mereka berkumpul di meja makan menghampiri Adara dan Gibran yang sedang berada di meja makan. Keluarga Adara dan Gibran sengaja menginap di mansion Adara karena acara kemarin.

"Cie pengantin baru, kok keramas?"ledek Arsya

Semua yang berada dimeja makan melirik rambut Adara yang  basah.

"Habis diapain tuh sama Gibran"ujar Irsyad tersenyum kecil membuat Adara terbatuk dan segera meminum air nya.

"Bisa diem gak lo, liat nih istri gue jadi tersedak,"ucap Gibran merasa geram dengan saudara nya satu ini.

SANG MATAHARI   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang