I LOVE YOU MATAHARI KU

367 43 3
                                    

Kini di rumah sakit citra medika sudah ada keluarga Gibran dan Adara yang menjaga nya. Mereka bahkan tak ingin tertinggal sedikit info mengenai kondisi Adara, sungguh mereka sangat menyayangi Adaraa.

"Sya,,,Gimana ini bisa terjadi dengan adik kamu..... " Tanya fatir, wajah nya masih terlihat sembab sebab semalaman menangis melihat kondisi putri nya.

"Ini semua karna tante sasya... " Bukan Rasya yang menjawab melainkan Irsyad, bukan karena  Rasya takut tapi kini Rasya masih saja melamun dan ia terus menangis.

"Terus Sasya dimana sekarang syad...."

"Alhamdulillah sekarang tante Sasya sudah tertangkap polisi om..... "

Bersyukur? Ya karena pelaku nya sudah di tangkap Polisi, namun bukan membuat mereka bahagia malahan mereka sedih karena pelaku tertangkap namun korban dalam kondisi koma.

Sementara disisi lain, Gibran masih setia berdiri di depan ruang IGD, mereka bisa melihat Adara dari luar ruangan, mereka melihat nya dari balik kaca.

Bahkan banyak yang mengajak Gibran beristirahat untuk menjaga kesehatan nya namun dengan kekeh Gibran menolaknya dengan alasan ingin terus melihat Adara untuk mengobati rasa rindunya, walau sang empu terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.

"Sayangggg...... "  Lirih Gibran.

"Aku ga kuat liat kamu begini.... "

"Kamu udah janji kan ga akan ninggalin aku... "

"Aku takut sayang...., takut kehilangan kamu, takut kamu pergi ninggalin aku.... "

"Aku gak bisa hidup tanpa kamu sayang..... "

"I love you matahari ku..... " Ucapnya dengan senyuman namun menyisihkan luka yang dalam.

Gita yang tak kuasa menahan rasa iba nya melihat sang putra terus termenung, ia berinisiatif  menghampiri putra nya itu.

"Gib makan dulu yok... " Ajak Gita yang berdiri di samping Gibran.

"Gibran gak laper mah" Tolaknya tanpa menatap mama nya itu, pandangan nya masih tertuju pada Adara.

"Kamu belum makan dari kemarin nak.... Makan yaa... Kamu gak kasihan sama Adara kalo kamu kayak gini. " Tutur Gita.

"Gibran sangat kasihan sama Ara mah, dia terbaring entah akan sadar atau ngak... " Lirihnya.

"Justru itu nak, Adara akan sedih kalau nanti dia sadar terus liat kamu yang kayak gini..... "

"Itu bagus mah, Adara bisa tau seberapa Gibran takut kehilangan dia...mungkin habis ini dia akan segera sadar. "

"Mama mohon nak, kalau kamu makan insyaallah om fatir, Rasya juga mau makan. Mereka juga memiliki perasaan sama kayak kamu. Khawatir sama Adara tapi juga harus menjaga kesehatan diri sendiri.... "

"Kamu makan ya demi Adara..... " Setelah sekian lama membujuk Gibran, akhirnya pria itu menurut dan makan makanan yang Lea bawakan untuk keluarga Adara dan Gibran di rumah sakit.

Setelah selesai makan, mereka di kaget kan oleh Dokter dan suster yang tergesa-gesa menuju kamar rawat Adara. Seketika Farel langsung mencegah salah satu suster.

"Sus ada apa ini sus... " Tanya Farel

"Kondisi pasien sangat kritis dan harus butuh tindakan secepatnya, saya permisi.... " Ucap nya kemudian berlari menuju ruangan Adara.

Tak ayal tubuh Rasya dan fatir langsung ambruk namun ditahan oleh Naura dan Irsyad. Sementara Gibran setia menunggu di balik kaca ruangan Adara.

"Sayang kamu bertahan ya.... Bertahan demi aku... Demi keluarga kamu sayang..... Aku mohon bertahan..... " Mohonnya

SANG MATAHARI   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang