1 bulan berlalu, sikap manja Gibran tak ada perubahan sedikit pun bahkan semakin parah saat ini.
Kesempatan Adara waktu Gibran sedang di kantor, ia mengundang teman-teman nya untuk datang ke mansion nya.
"Gue kanget banget sumpil ra sama loo?" Vio memeluk Adara dari Samping.
"Apa lagi gue sebagai kakak iparnya, seakan irang asing aja," Gerutu Naura yang tak habis pikir dengan sikap Gibran.
"Udah-udah yang penting kan kita udah ketemu," Ucap Adara membalas pelukan mereka.
"Gue di anggurin nih, padahal se rumah eh ketemu nya jarang!" Ucap Lea dengan memanyunkan bibir nya beberapa centi.
"Dasar kalian," gumam Adara
"Gue kangen loooo," Jeny pun ikut berpelukan dengan sahabat nya itu.
Waktu mereka sedang bercanda tiba-tiba ada yang mengetik pintu. Tak menunggu lama Adara yang penasaran pun langsung keluar dan mendapati Alex yang berdiri di depan pintu. Setelah itu mempersilahkan Alex duduk di sofa.
Sementara Naura dan yang lain sedang berada di lantai atas untuk melihat Drakor favorit mereka.
"Hai Adara," sapa Alex mengambil duduk di hadapan Adara.
"Iya,"
Keduanya terus mengobrol. Hingga tak sadar bahwa sahabatan nya memperhatikan interaksi keduanya. Tak ayal jika mereka memantau keluar mansion, takutnya Gibran masuk dan melihat Adara bersama Alex.
Bisa-bisa mereka menjadi mangsa kemarahannya.
Setelah cukup lama Alex ngobrol dengan Adara pun berpamitan tak lama juga para sahabat Adara pulang. Karena waktu sudah sore.
Waktu nya kini Gibran pulang, hati Adara seakan was-was. Waktu Gibran pulang langsung ia mandi dan mengajak Adara jalan-jalan.
~••~
Setelah cukup lama berpergian. Kini mereka dalam perjalanan menuju mansion nya.
"Mas, mampir yuk!" Ajak Adara.
"Kemana?"
"Ke minimarket,"
"Mau beli apa?"
"Beli jajan,"
"Ya udah,"
Adara memasuki minimarket dengan riang, sedangkan Gibran hanya mengikuti dari belakang.
"Mas, sini!" Adara melambaikan tangannya.
"Apa?"
"Ara mau beli ini ya?"
"Beli tokonya pun mas sanggup,"
"Beneran?!"
"Iya,"
"Tapi gak usah deh. Mubazir nantinya,"
"Ya udah terserah kamu,"
Adara mengambil jajanan kesukaannya.
"Udah mas,"
"Gak ada yang lain?"
"Gak ada. Udah, yuk bayar!"
Gibran mengikuti Adara berjalan menuju Kasir.
Setelah membayar nya. Keduanya pulang menuju mansion nya.
~••~
Setelah sampai di mansion, Adara langsung masuk ke kamar dan berlangsung ke kamar mandi.
"Mau ngapain?" Tamat Gibran.
"Mau mandi. Panas banget,"
"Ya udah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MATAHARI [END]
RomancePerjalanan cinta sepasang kekasih yang ingin bahagia, namun banyak rintangan yang harus mereka alami untuk menuju cinta abadi. "Gue bakal perjuangin lo ra" ~GIBRAN PUTRA PRADANA~ "Mungkin matahari itu tidak akan bersinar pada waktunya" ~ALETTA KENZ...