GIBRAN?

468 42 6
                                    


"Apa yang akan terjadi jika Ara tau ini semua sya... " Tanya Fatir ikut merasa cemas dengan pengakuan Rasya dan Naura.

"Aku juga gak tau pah,,, " Rasya frustasi sendiri dengan yang di alami adik nya itu.

"Tapi Adara sangat mencintai Gibran yah, gak mungkin dia ninggalin dia. " Cergah Naura.

"Ara sayang sama mamah nya, gak mungkin dia tega membiarkan orang yang sudah membunuh mamah nya itu berkeliaran... " Ucap Fatir juga merasa ikut geram dengan sikap Gibran yang tega membohongi istri nya sendiri.

"Aku juga gak akan biarin Gibran bebas, dia harus mendapatkan yang setimpal dengan yang di alami mamah.... " Tangan Rasya mengepal kuat.

"Udah sya kita pantau Gibran... "

"Benar kata Naura sya... "

"Yaudah kita ikutin permainan dia... "

"Iya sya nau... "

Sementara Adara yang mendengar itu langsung membelakakan matanya membulat sempurna.

"Jadi Gibran.... " Batin Adara tak kuasa menahan tangis nya.

" Ga ini ngak mungkin... " Lirih nya.

~••~

Gibran yang baru saja pulang dari kantor seketika melihat Adara yang murung,biasanya ia disambut dengan hangat namun berbeda dengan hari ini.

"Hey.... Sayang.. " Ucap Gibran mengelus kepala dan mencium kening Adara.

"Hey ada apa.. " Gibran yang tak mendapatkan jawaban dari Adara langsung di buat penasaran. Ada apa sebenarnya?

"Sayang... " Lambaian tangan Gibran berhasil membuat lamunan Adara seketika langsung terbuyar.

"Eh gib udah pulang?.. " Tanya nya dan langsung mencium punggung tangan suaminya itu.

"Iya... Kamu ada masalah?.. "

"Gaada."

"Sayang.. "

"Gaada Gibran. " Ucapnya kemudian pergi meningalkan Gibran di ruang tamu sendirian.

"Kenapa dia? " Gumamnya.

Gibran yang merasa aneh dengan sikap Adara, lagsung membuntuti nya ke kamar dan meminta penjelasan ada apa dengan nya.

"Sayang.....aku suami kamu lo. Aku baru aja pulang kerja. Kamu ga ada niatan buat senengin aku" ucap Gibran

"Yang lo pikirin gue tuh babu lo,,lo kira bagus y mainin hati cwe,, kecewa gue ama lo Gib" ucap Adara lalu pergi meninggalkan Gibran

Seketika Gibran hanya terdiam dengan apa yang Adara bilang kepada nya

malam hari pun tiba

Gibran menunggu Adara untuk makan malam bersama nya,, tapi Adara tak kunjung datang. Ia pun pergi ke kamar untuk memanggil istrinya itu. Sesampainya di kamar ia bisa melihat Adara yang sedang duduk di balkon kamar.

"Hiks hiks aku ga sanggup hiks,,aku ngak sangguphiks" ucap Adara sambil menangis

"Ra" panggil Gibran dari belakang

"Gk usah dekat dekat. aku benci sama kamu, aku kecewa sama kamu." ucap Adara sambil pergi meninggalkan Gibran yang berdiri di sana.

Gibran yang jengkel langsung memukul dinding.

"Arghhhhhh"

"Kamu kenapa sih ra... " Ucap nya. Saat hendak menyusul Adara tiba-tiba handphone Gibran berdering.

SANG MATAHARI   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang