29: GET WELL SOON

147 22 0
                                    

Suasana di Gereja kampus sangat sepi. Layaknya Masjid, di Gereja gak ada monster yang terlihat. Halaman Gereja pun sepi. Di dalam gedungnya pun masih bersih dan rapi. Seperti belum terjamah monster sama sekali.

Tadi mereka melawan monster hanya di perjalanan.

Setelah mendapatkan kaos dan jaket masing-masing, mereka segera membersihkan diri dan ganti baju secara bergantian. Sambil menunggu mereka yang mandi, sebagian dari mereka makan atau menyiapkan tempat untuk tidur.

Keadaan Vero sempat mendingan setelah diberi obat. Lalu saat ini dia sedang makan bubur yang tadi sempat Savina buat ketika di kantin KOPMA. Kata Vera, kalau Vero lagi sakit biasanya makan bubur.

"Lu gak usah mandi dulu lah," kata Vera sambil menyuapi Vero.

"Badan gue lengket, Ver."

"Lu mau makin sakit?"

"Gue gak bisa tidur kalau badan gue lengket."

Ah udah lah. Vera kesal karena Vero gak pernah mau mendengarkan dia.

Savina menghampiri Arjuna yang sedang makan sendiri. Dia ikut makan sambil mengajak cowok itu ngonrol. Kasihan Aejuna makan sendirian.

Padahal Arjuna gak masalah. Dia malah lebih suka menyendiri.

"Gue ikut makan disini ya," kata Savina.

Arjuna diam sebentar. Gak lama melanjutkan makannya lagi tanpa jawab apa-apa ke Savina.

Selang beberapa menit, Danish, Raka, dan Yudha ikut bergabung dengan mereka. Disusul Caca dan Wisnu.

JADI RAME DAH TUH.

"Pelan-pelan, Nu. Itu yang di tangan kanan dihabisin dulu..." tegur Savina. Dia gemas melihat pipi Wisnu menggembul akibat makanan yang dikunyahnya.

"Tau ya, Mbak. Lihat tuh pipinya udah mau meledak!" ledek Caca. Mumpung ada Savina jadi dia bisa meledek Wisnu sepuasnya. Biasanya kalau dia sama Wisnu, Alvin, Vero, dan Erlan, dia yang jadi bahan ledekan.

Emang akhlakless banget anjir para pembuat onar itu.

Mereka ngobrol banyak tentang kegiatan mereka selama kuliah, organisasi apa aja yang mereka ikuti selama ini, dan topik seru lainnya. Pembicaraan tersebut sedikit membuat Arjuna sadar kalau manusia yang dia temui ini bukan manusia-manusia jahat dan serakah. Manusia yang mereka temui ini adalah manusia-manusia yang peduli sama bumi dan lingkungannya.

Masih ada yang peduli ternyata. Dia pikir manusia jaman sekarang serakah dan egois semua. Manusia yang rela merusak tempat tinggalnya sendiri demi mendapatkan keuntungan.

**

Hari ini jaga malam dibagi menjadi empat dan mulai jaga jam 9 malam sampsi jam 5 pagi. Lebih awal dari kemarin karena hari ini mereka sampai di gereja jam enam lebih—lebih cepat daripada sebelumnya.

Yang kebagian shift pertama Caca, Amanda, Laras, Reza, dan Alvin. Isinya cuma pergeludan Caca dan Alvin. Caca yang sedang makan makanan ringan diganggu oleh Alvin. Gitu aja terus sampai monster boncel tumbuh dua meter.

Sebenarnya masih ada beberapa yang bangun. Karena hitungannya masih sore—jam 9 malam. Banyak yang belum ngantuk. Yudha sampai bisa berbincang dengan Bulan padahal jatah jaga mereka masih nanti. Ayris juga malah menjaga Vero—gantian sama Vera.

Ke sisi lain, ada Farel yang anteng memandangi Bulan dari kejauhan, sementara Erlan di sebelahnya tengah memandangi Farel yang sibuk memandangi Bulan.

Di depan Gereja ada Savina sedang deep talk dengan Danish dan Raka. Dia cerita tentang dirinya yang mulai down dan jadi lebih sensitif. Seperti biasa, Danish menanggapinya dengan kata-kata penguat sementara Raka lebih banyak menjadi pendengar daripada menanggapi. Cowok itu gak ahli membuat kata-kata penenang layaknya Danish atau Yudha.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang