21: FIRST NIGHT

153 22 9
                                    

Mereka udah selesai membersihkan diri. Untungnya tadi di mini hospital dan Masjid ada sabun. Jadi mereka dapat menggunakan sabun tersebut untuk membersihkan diri. Dai juga membawa sabun karena dia selalu membawa barang tersebut di dalam tasnya bersama dengan perlengkapan kebersihan yang lain. Erlan juga bawa sih karena cowok itu LANGGANAN berak di kampus. Tinggal mencari shampoo aja ini mah. Gak tau deh mau cari kemana.

Lalu bagaimana baju mereka? Masih memggunakan baju mereka yang tadi. Bulan bahkan masih menggunakan baju mayoretnya. Cuma ditambah jaket aja.

Yaudah gapapa. Keadaan mereka kan lagi gak menguntungkan.

Mereka bertujuh belas saling berkenalan. Kadang masih lupa nama satu sama lain. Tapi mereka cukup mudah berbaur kok. Meskipun belum semua ya.

Soal masalah dengan Amanda udah selesai. Masih kesal dan ada rasa gak suka tapi mereka harus bisa nengatasi hal itu karena mereka disini kan sama-sama harus survive. Mereka sedang berjuang barsama-sama jadi gak boleh egois.

Caca ini maknae kesayangan semua orang. Dia tuh doyan makan kayak Wisnu jadi mereka berdua suka makan bersama. KAYAK SEKARANG INI. Tadi udah sempay makan dan sekarang MAKAN LAGI.

Alvin suka mengganggu Caca. Vero pun sama seperti Alvin. Mereka berdua akrab ya karena bekerja sama untuk NGISENGIN Caca. Sampai Caca selalu MENGADU ke Savina dan Ayris yang merupakan pawang dua cowok menyebalkan itu.

"Itu Caca lagi makan, Pin. Jangan diganggu nanti keselek anaknya!" omel Savina.

Vero tertawa kencang melihat Alvin dimarahin. Tapi gak lama kembali diam anteng setelah diberi bombastic side eye sama Ayris.

GANTIAN CACA YANG KETAWA.

Bulan masih suka melamun. Gak tau melamunkan apa. Kadang diajak ngobrol sama Reza atau Wisnu. Kadang juga Vera ikut nimbrung dengan lawakannya. Ya meskipun hanya direspon senyum tipis dari Bulan.

Farel loh daritadi gak berhenti lihatin Bulan. Terpana sama kecantikan cewek itu. Dia juga tadi udah nyoba ngobrol sih sama anaknya tapi kok Bulan kayak gak mau diajak ngobrol ya? Makanya Farel jadi tengsin sendiri. Yaudah akhirnya dia milih beresin medis bag dan mulai memasukkan beberapa obat umum serta obat luka ke plastik putih untuk dibagikan ke yang lainnya. Masing-masing orang harus punya perbekalan obat.

Erlan dan Savina lagi ngobrol. Ada Ayris dan Daisy juga disana. Mereka membicarakan perjalanan mereka hari ini sekaligus menbahas monster-monster yang tadi mereka temui.

"Monster mirip kecoa harus dibalikin badan baru serang dari perut," ucap Ayris.

Savina mengangguk. Dia mencatat semua monster yang disebutkan Ayris dan bagaimana cara melumpuhkannya. Besok kalau ada waktu buat bahas, bisa dia sampaikan. Lumayan informasi itu memudahkan mereka melumpuhkan monster yang nantinya mereka temui. Jadi gak perlu lama-lama nyari titik lemah monster.

Arjuna sedang beradaptasi dengan mereka. Dia diam tapi memperhatikan sekitar. Tadi udah kenalan sama yang lainnya. Dia juga udah diceritain sama Reza tentang apa yang terjadi di luar sana.

Saat ini Arjuna duduk di sebelah badan Galih yang kaku. Melihat wajah cowok itu cukup lama sebelum akhirnya KETIDURAN LAGI karena perutnya kenyang habis makan.

Terserah lu lah, Jun.

Disisi lain Danish, Raka, dan Yudha sedang berdiskusi. Mereka menentukan jam tidur, jam bangun, dan jam mereka melanjutkan perjalanan mereka besok.

"Jam 11 harus tidur semua dan bangun jam 5. Nanti kita bagi tiga shift gitu gimana?" tanya Danish. "Setiap shift dijatah jaga dua jam."

"Boleh. Kita ada 17 orang bisa dibagi 5-6 orang per shift-nya," jawab Yudha.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang