52: HARI INI SUDAH BEKERJA KERAS

111 28 9
                                    

Hari ini terasa begitu berat bagi lima belas orang yang tersisa. Kalau kita kilas balik, pertama mereka harus menghadapi lautan monster yang ada di danau kampus. Tapi waktu itu cukup aman bagi mereka karena ada tamiya Alvin buat mengalihkan perhatian para monster.

Kedua mereka tiba-tiba berhadapan dengan monster yang bentuknya mirip salah satu makhluk mitologi, yaitu Cetus. Masih ingat banget bentuk monster kayak anjing laut tapi wajahnya besar dan menyeramkan. Tingkat kesusahan lebih dari monster biasa lain tapi masih tergolong mudah untuk diatasi.

Ketiga mereka harua melawan Makara yang merupakan monster mitologi dari India. Bentuknya campuran gajah dan ikan. Belalai monster itu begitu besar dengan dua gading yang tajam dan besar pula. Mereka harus menggunakan obat bius untuk melumpuhkan monster tersebut.

Skill survive mereka semakin meningkat. Bulan udah gak takut lagi yang namanya melawan monster. Dai pun mau-mau aja menggerakkan pesangnya. Caca juga udah berani melawan monster jenis apapun. Dan disana untuk pertama kalinya Vera nekat naik ke punggung monster.

Ternyata meningkatnya skill setelah melawan monster Makara merupakan salah satu bekal mereka untuk melawan monster Kraken. Saat ini lah saat yang paling berat dalam hidup mereka. Mereka harus melawan banyaknya monster serta monster raksasa yang begitu berbahaya.

Hingga salah satu dari mereka harus kehilangan nyawa.

Saat itu, kata 'harusnya' jadi bayang-bayang mereka diikuti dengan rasa bersalah. Harusnya mereka langsung kabur, harusnya mereka tetap waspada meskipun udah mengalahkan monster Kraken, dan lain sebagainya.

Kehilangan menjadi part yang paling mereka benci. Perasaan sakit atas hilangnya seseorang yang berharga bagi mereka menimbukan luka yang sangat dalam. Entah lah bakal sembuh kapan. Yang jelas luka itu akan sulit disembuhkan karena di dunia ini gak ada obat untuk luka yang disebabkan oleh kehilangan.

Hati mereka sedikit tenang setelah bertemu Pak Nugraha. Beliau memberi rasa aman sekaligus nyaman untuk mereka yang saat itu hatinya penuh dengan kegundahan dan kesedihan—khususnya untuk Savina. Setidaknya ada orang dewasa yang bisa mereka andalkan.

Lalu ketika mereka dalam perjalan menuju tempat aman, sesuatu terjadi untuk merenggut rasa aman mereka. Lagi-lagi monster datang untuk mengambil apa yang bukan miliknya.

Vera hampir aja kehilangan Vero. Hal tersebut membuat keadaannya langsung drop. Seolah dunia Vera hampir hancur berantakan.

Gak cukup sampai disitu. Tiba-tiba Arjuna meninggalkan mereka setelah berjuang bersama empat hari terakhir ini. Sosok itu berkata bahwa rumahnya ada disana, padahal semua rumah yang ada disana hancur gak bersisa. Lalu secara misterius, sosok itu menghilang entah kemana bersama monster lain.

Setelah semua yang mereka lakukan hari ini, akhirnya malam ini mereka bisa istirahat dengan tenang.

Gapapa. Hari ini emang berat dan kerennya mereka berhasil bertahan.

**

Danish sedang menemani Vero di bangsal pusat medis sementara. Ada beberapa pasien disana. Paling banyak dari kalangan militer.

Tadi mereka ngomongin soal Arjuna. Vero juga kaget waktu dengar itu. Cowok itu nebaknya Arjuna itu sebenarnya setengah monster setengah manusia. Makanya tau banyak tentang monster. Tapi ya gak tau juga sih. Orang Vero cuma asal nebak doang.

Sekaramg Vero lagi curhat ke Danish tentang apa yang dia rasa di setik-detik ranting di badannya mulai ditarik lagi sama monster. Dia juga ceeota gimana bahagianya dia karena bisa melindungi orang yang paling dia cintai. Sama seperti apa yang dilakukan Yudha ke Savina.

Tadi waktu mereka masih di LPPMP, Vero tuh bertanya-tanya kenapa Yudha mau mengorbankan diri buat orang lain. Dan di hari yang sama dia mendapatkan jawabannya.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang