51: SIAPA ARJUNA?

101 21 3
                                    

Savina segera memeluk Ayris begitu lihat cewek itu akhirnya sampai di camp. Dia cek kondisi basan Ayris dari ujung rambut sampai ujung kaki. Setelah dirasa gak ada yang parah, Savina memeluk Ayris begiru erat sambil menangis. Dia takut terjadi sesuatu dengan Ayris. Daritadi bawaannya gak tenang.

Mobil empat udah sampai di camp penampungan sementara. Tadi mereka memberi kabar kalau ada monster yang menghadang mobil tiga sampai membuat Vero terluka dan dilarikan ke pusat medis di area mereka. Beruntungnya mereka semua selamat, kecuali para tentara yang gugur dalam peperangan.

Farel menuntun Bulan ke tempat tidur di tenda khusus perempuan. Wajah cewek itu gak karuan. Benar-benar kusut dan pucat. Kayaknya butuh waktu menyendiri dan istirahat dari segala kegilaan yang terjadi ini.

Erlan dan Reza gantian pelukan dengan mereka yang ada di mobil satu dan dua. Rasa syukur gak pernah berhenti terucap. Ketakutan akan kehilangan lenyap begitu aja.

Danish dan Raka menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana mereka bisa bertemu monster sampai beberapa nyawa menghilang. Monster yang mereka hadapi seperti apa sampai-sampai badan mereka penuh luka.

Duh elah. Pelan-pelan pak sopir. Baru juga sampai udah disuruh menjelaskan ini itu. Minimal biarin mereka bernapas dulu lah.

"Bang Arjuna mana, Bang?" tanya Wisnu ketika sadar dia gak menemukan batang hidung Arjuna.

Yang lain pun akhirnya sadar. Lahh??? Iya ya??? Kemana dahh itu bocah??? Apa tadi udah masuk ke tenda laki-laki duluan terus langsung tidur???

Reza menggelengkan kepalanya. Terlihat wajah bingung sekaligus sedih disana.

Semua orang kaget. Mereka bertanya-tanya Arjuna JADI KORBAN JUGA KAH????

"Nanti gue ceritain tapi gue boker dulu. Sumpah gak kuat," ucap Erlan. Jujur ini udah di ujung banget. Udah gak kuat.

Yehhh yaudah lah biarkan Erlan boker dulu. Yang lainnya juga harus istirahat. Badan mereka pasti capek setelah melawan monster yang kata Arjuna monster mitologi itu. Mana bentuknya aneh dan kekuatannya gila lagi. Belum trauma mereka lihat badan manusia terbelah.

Angkat tangan dah.

Savina membawa Ayris ke tenda perempuan, bergabung dengan mereka yang pada tidur. Sementara Reza dan Farel ke tenda laki-laki untuk beristirahat. Kalau Erlan sih gak usah tanya. Udah jelas tujuan dia ke kamar mandi hehehe.

Satu jam kemudian mereka memutuskan untuk berkumpul di dalam gedung yang lumayan hancur. Disana ada beberapa orang lain yang lagi ngobrol, bermain bersama, maupun makan.

Mereka berempat belas—termasuk Dimas—duduk melingkar di pojokan. Gak melingkar banget sih, tapi yang jelas berada di tempat yang sama lah.

Oh iya, Vero dan Vera masih di pusat medis. Kabar terakhir yang mereka dapatkan adalah Vero udah masuk ruang operasi untuk mengangkat ranting di perut serta membenahi organ dalam yang terkena ranting tersebut. Semoga gak ada masalah yang parah.

Farel mulai cerita dari awal mobil mereka kebalik terus muncul dua monster yang kata Arjuna mereka mirip Abaia dan Sanjama—semacam makhluk mitologi kayak Makara, Kraken, Cetus, dan lain sebagainya. Dia juga cerita kalau monster mirip Abaia itu susah dikalahkan karena lincah dan tubuhnya keras, sementara Sanjama punya kemampuan menyembuhkan diri secara cepat.

"Vera sempat motong kepalanya tapi gak lama kepala itu tumbuh lagi jadi kepala baru." Mereka yang berada di mobil satu dan dua menatap ngeri.

Farel lanjut cerita. "Semua tentara di mobil gue meninggal. Awalnya Vero ikut kita bertiga kabur. Tapi karena tentara terakhir di mobil kita ikut jadi korban, akhirnya kita bertiga yang kabur dan Vero menahan monster."

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang