30: HAL YANG TIDAK TERDUGA

109 19 0
                                    

Jobdesk utama Yudha di tim kayaknya untuk mendengarkan keluh kesah anggota dan mencari tau alasan kenapa mereka-khususnya orang-orang yang gak bisa diajak kerjasama-bersikap seperti itu. Dia yakin pasti ada alasan dibalik sifat mereka yang 'menyebalkan' itu.

Setelah tadi berbicara dengan Bulan, malam ini dia beralih mengajak Arjuna ngobrol. Kebetulan mereka sama-sama kebagian shift kedua. Tadi Yudha merelakan jam tidurnya di shift pertama-sempat tidur tapi bentar banget-untuk mendengarkan Bulan.

Arjuna bukan orang yang mudah diajak berbicara sebenarnya. Jujur, dia udah ditahap mager berinteraksi dengan manusia. Tapi bukan berarti dia gak mau ngobrol sama sekali. Dia masih mau kok menggunakan waktunya untuk berinteraksi dengan orang lain sekalipun orang asing. Hanya saja kalau harus ikut nimbrung di tengah-tengah kumpulan manusia, dia memilih mundur pelan-pelan.

Gak ada alasan khusus, serius dah. Mager aja Arjuna tuh.

"Cave Fish biasanya buta ya?" tanya Yudha basa-basi dan penasaran. Dia udah menahan pertanyaan itu dari saat mereka di minimarket KOPMA.

Arjuna mengangguk. Matanya membuka-memejam karena menahan ngantuk. "Kebanyakan tapi gak semua."

Yudha tanya lagi. "Kok tau?"

Arjuna cerita dulu ketika SMP, dia pernah baca buku tentang hewan yang hidup di perairan. Mulai dari yang tinggal di air tawar sampai dengan air laut. Hewan-hewan laut yang ada di kedalaman ribuan meter pun dia tau.

"Berarti lo tau semua tentang monster itu?"

Arjuna menggelengkan kepalanya. Matanya terpejam tapi telinga dan otaknya masih sadar lebih dari lima puluh persen. "Gue gak tau pasti tentang monster itu. Tapi bentuk mereka mirip makhluk laut yang tinggal di dasar laut yang minim pencahayaan-bahkan gak ada cahaya sama sekali."

Wahh. Arjuna ini tukang tidur tapi ternyata otaknya menyimpan begitu banyak pengetahuan yang gak semua orang punya.

"Monster sungut yang sering lo mention itu mirip Babi Laut. Tapi kaki dan sungutnya lebih banyak daripada hewan aslinya."

Yudha bingung. "Babi Laut? Yang hitam tajam itu bukan?"

"Bukan Bulu Babi, beda," jawab Arjuna. "Bentuknya mirip Babi di daratan. Warna merah muda, berlemak, bentuknya lonjong. Tinggal di laut terdalam sekitar seribu meter di bawah permukaan laut."

Arjuna juga cerita kalau monster anjing laut dan monster beruang gak jauh beda sama yang mereka temui di keseharian. Dia yakin Yudha familiar dengan dua hewan tersebut.

Lanjut ke monster peri yang katanya imut. Katanya monster itu mirip Sea Angel. Biasanya ada di kedalaman 470-an meter. Bedanya kalau hewan asli gak akan mengeluarkan tentakel dari mulutnya.

Arjuna juga bilang makhluk kecoa yang dibilang Vero itu bukan kecoa melainkan Giant Isopod. Daripada kecoa, Arjuna lebih suka nyamakannya dengan kutu. Lebih mirip sama kutu soalnya.

"Lo tau hewan Isopoda, Mas?" tanya Arjuna.

Yudha mikir keras. Dia kayak pernah mendengar nama hewan itu tapi lupa. Pokoknya dia ingat bentuk hewan tersebut kecil.

"Giant Isopod ya Isopoda itu. Cuma badannya raksasa. Hidup di kedalaman lima ratus meter."

Arjuna berkali-kali membuat Yudha takjub. Ini orang diam-diam memang diam. Meskipun diam ternyata otaknya gak ikutan diam. Banyak ilmu yang tersimpan disana. Seperti layaknya harta karun terpendam.

"Kalau mereka termasuk makhluk laut, kenapa mereka naik ke daratan? Gimana cara mereka bernapas? Bukannya hewan laut gak bisa bernapas di udara?"

Yudha jadi kepo. Jiwa belajarnya yang tinggi langsung tergugah setelah mendengar penjelasan dari Arjuna.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang