49: BELUM JUGA USAI

118 32 10
                                    

Danish, Savina, Wisnu, dan Dai yang menaiki mobil satu kaget mampus pas mereka keluar dari area kampus. Korban-korban yang berceceran di luar kampus lebih banyak. Darah, tulang, potongan tubuh, dan masih banyak lagi tergeletak menutupi semua tempat. Bangkai monster juga terlihat disana.

Rumah dan toko hancur. Biasanya ada rumah makan padang, cafe, dan warmindo sekarang sisa bangunan yang udah hancur gak berbentuk. Jalan yang mereka lalui saat ini pun gak sempurna. Kayak udah jadi kota tua tanpa penghuni.

Selama empat hari ini, apa yang udah terjadi di luar?

Mobil kedua berangkat. Mereka juga sama kagetnya kayak mobil yang pertama. Gak cuma pemandangan mengerikan yang mereka dapatkan, pemandangan mengirikan pun mereka lalui.

Amanda kalau udah sama Dimas kenapa jadi beda banget ya? Masih kelihatan sangar sih TAPI suaranya jadi lebih halus. Dari mereka keluar kampus, Amanda dan Dimas gak pernah berhenti ngobrol sambil ngawasin sekitar. Mana lengket banget lagi.

Raka, Alvin, dan Caca melihat mereka dengan tatapan sinis dan geli. Kayak anjing lah. Bisa-bisanya mereka bucin di dalam truk militer sambil memandangi tubuh manusia dan monster berceceran.

KOK BISA GITU LOHHHH.

"Geli banget anjing," ucap Raka yang mendapatkan anggukan setuju dari Alvin sama Caca.

HALAH LU BERTIGA. Kalau udah ketemu sama pacar lu nanti juga BAKAL GITU. Sok banget bilang geli.

Beralih ke mobil ketiga yang baru jalan setelah mereka berhasil memasang dua peledak, di depan LPPMP-harusnya pakai peledak yang tadi mereka lempar buat bunuh Kraken, dan... Yudha (MAAF HEHEHE)-dan di depan gerbang depan.

Vero dan Vera merasakan hal yang sama kayak yang dirasain Raka, Alvin, dan Caca. Mereka melihat pemandangan yang membuat mereka jijik-sebenarnya iri bukan jijik.

Sumpah ya mereka berdua MUAL banget lihat Farel dan Bulan PDKT gitu. Mana si Farel ngeluarin jokes yang menurut mereka GAK LUCU SAMA SEKALI. Gak sampai disitu. Farel juga mengeluarkan gombalan yang bikin kembar MUAL MAMPUS.

Anjing lah. Vero dan Vera sampai bertanya-tanya sejak kapan Farel deketin Bulan. Bukannya mereka baru kenal empat hari yang lalu ya? Artinya kan Farel dan Bulan PDKT di sekitar mereka. KOK BISA MEREKA GAK TAU???

"Lu kalau PDKT sama Mas Erlan begitu juga, Ver?" tanya Vero.

Vera langsung menggeleng. "Najis. Kagak ada gue gombalin Mas Erlan begitu."

Iya sih. Paling Vera PDKT-nya nanya tentang lukisan atau tentang perkuliahan. Vero tau kembarannya itu emang jago kalau soal PDKT begitu.

"Lo PDKT sama Mbak Ayris begitu gak, Ver?" Gantian Vera yang bertanya.

Vero pun menggeleng. Selain karena dia geli kalau gombal atau jokes gak jelas gitu, juga karena Ayris MANA MEMPAN digombalin kayak gitu. Yang ada itu cewek ilfeel sama dia!!!!

"Lagian gue gak pernah deketin Mbak Ayris secara sengaja," jawab Vero.

Oh iya sih. Vera lupa kalau kembarannya yang punya EMOSI mudah tersulut itu aslinya CUPU.

Mobil empat jadi yang paling terakhir berangkat. Sebelum berangkat, Ayris izin sebentar ke pembatas tengah jalan kampus. Dia mau lemparin sebuket bunga palsu yang dia temuin di LPPMP ke tempat kejadian Yudha yang ditarik oleh Kraken.

"Sorry selama ini gue gak pernah manggil lo dengan benar. Gue pamit ya, Mas. Thanks buat semuanya. Tenang disana," ucap Ayris lalu dia segera masuk ke dalam mobil.

Mobil satu, dua, dan tiga udah lumayan jauh jaraknya. Sementara mobil empat masih ada di sekitar kampus. Mereka taruh speaker yang cukup keras di depan kampus dan segera mencari tempat aman buat bersembunyi. Tujuan mereka pasang speaker di depan kampus untuk mengundang monster-monster yang ada di sekitar mereka supaya ke kampus semua-biar diledakkan sekalian.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang