40: HARI INI KITA PULANG

134 27 4
                                    

Jam lima pagi mereka mulai bersiap. Kelihatannya hari ini jauh lebih santai karena jarak mereka ke gerbang depan cukup dekat. Selain itu, kemampuan mereka yang meningkat dan gak ada lagi rasa takut membuat semuanya kelihatan lebih gampang.

Kalau kita flashback, awal-awal kejadian ini semuanya kerasa berantakan. Ketakutan akibat sesuatu yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya menyeruak. Kehilangan yang tiba-tiba juga membuat ketakutan itu semakin memuncak. Mereka dituntut untuk berani menghadapi sesuatu yang gak pasti.

Tapi ketakutan itu muncul karena kita gak pernah melaluinya. Pada akhirnya mereka berhasil melawan ketakutan itu setelah beberapa kali mengahadapinya. Mereka jauh lebih berani sekarang. Mereka juga berhasil upgrade diri dan membuktikan kalau manusia itu emamg punya skill survive yang bagus.

Proses itu gak ada yang mudah. Kehilangan udah jadi part yang harus kita bayar dalam berproses. Tapi dengan berproses, nilai dalam diri kita akan meningkat. Banyak hal yang bisa kita capai. Selain itu, kita akan menemukan definisi hidup yang sebenarnya.

Dan jangan lupakan fakta bahwa kita selalu berproses di hidup ini sampai kita dipanggil pulang oleh Sang Pencipta. Sebelumnya yang kelihatan susah, sekarang lebih mudah karena kita tau bahwa kita berhasil untuk itu. Ketakutan itu pun menipis. Tapi, bakal banyak hal baru lain yang muncul. Batu yang menghalangi langkah kita lebih besar dari sebelumnya. Kesulitan semakin meningkat. Rasa takut itu muncul lagi bersamaan dengan munculnya hal baru yang menjadi sumber ketakutan.

Pada dasarnya, manusia selalu diuji supaya bisa meningkatkan level, kan? Dan ujiannya gak mungkin soal-soal yang sebelumnya udah berhasil kita kerjakan. Pasti soalnya baru dan fresh yang baru aja keluar dari oven. Masih panas dan bisa saja membakar tangan siapa pun yang ceroboh.

Di luar gedung cahaya mulai menyinari bumi. Arjuna berdiri membeku menghadap ke jendela yang menjadi aksesnya melihat ke luar gedung.

Sekumpulan monster berada di depan rektorat. Beberapa menyebar di sepanjang jalan menuju gerbang depan. Tapi hal itu masih bisa mereka atasi, setidaknya Arjuna yakin dengan hal itu.

Letak masalahnya ada pada beberapa monster yang seolah menunggu mereka untuk melintasi jalan tersebut. Monster-monster yang Arjuna tau mereka semua berbahaya dengan bentuk gak biasa. Bentuknya mirip makhluk mitologi yang pernah dia baca di buku rahasia dunia dan beberapa artikel di internet.

Ada Ningen, Makara, Cetus, dan... Kraken.

Iya. Kraken. Gurita raksasa yang suka menyerang kapal-kapal di laut dan melahap manusia hidup-hidup. Monster laut di cerita rakyat Yunani dan Nowergia.

Monster Kraken itu juga yang kemarin sempat dinotice Erlan.

Untuk pertama kalinya Arjuna merasa takut. Dia gak tau harus melakukan apa selain berdiskusi sama yang lain untuk mencari solusi supaya dapat melewati makhluk-makhluk mengerikan itu.

Gapapa. Arjuna yakin mereka pasti bisa melewatinya. Toh sebelumnya juga kelihatan mustahil untuk sampai di rektorat dan selamat dari banyaknya monster yang juga berbahaya.

Ingat. Ketakutan itu ada karena sebelumnya kita gak pernah menemui hal tersebut.

**

Sebelum mereka kumpul tuh ada banyak drama. Emang dasarnya mereka tuh suka ngedrama anjir. Ada aja yang diributin.

Pertama kita ke Farel sama Bulan yang lagi-lagi MAKAN BERDUA. Kayak kemarin, mereka ngobrol banyak seputar hidup masing-masing. Bedanya sekarang Bulan jadi lebih aktif berkat Farel yang pintar membuat suasana jadi nyaman.

Saking nyamannya sampai ceweknya Farel tuh buanyak. Gak banyak sih, dia emang friendly aja. Semua di dekatin dengan maksud berteman. Lagian dia gak ada waktu buat PDKT anjir. Jadi Mahasiswa Kedokteran membuat waktunya kesita banyak. DANNN kebanyakan yang udah PDKT sama dia tuh gak kuat karena anaknya terlalu sibuk belajar.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang