50: SOSOK MISTERIUS

112 28 13
                                    

SRETT!!!

Vero terjatuh, namun gak menyentuh tanah. Dia ditangkap oleh Reza yang ada di belakang tubuhnya. Setelah itu Reza dan Farel mengangkat badan Vero dan membawanya ke mobil empat yang terparkir gak terlalu jauh dari tempat mereka saat ini.

"Jangan sampai rantingnya lepas dari badan Vero. Dia bisa kehabisan darah," ucap Farel sambil membopong badan Vero dengan hati-hati.

Reza mengangguk paham. Dia pun sama hati-hatinya dengan Farel.

Beruntung ranting yang menusuk Vero masih di perut cowok itu. Sebelum monster bertanduk menarik seluruh rantingnya dari badan Vero, Ayris lebih dulu memotong ranting tersebut menggunakan katana milik Vera. Tatapan cewek itu begitu sadis dan penuh dengan kebencian.

Vera yang ada disana langsung terduduk lemas dan menangis sejadi-jadinya begitu lihat Ayris berhasil memotong ranting monster tersebut. Coba kalau Ayris gak gerak cepat. Mungkin ranting tersebut udah kecabut duluan dari badan Vero dan darah Vero bakal mengalir deras sampai membuat kembarannya itu kehabisan darah.

Mobil empat berhasil sampai tepat waktu. Begitu melihat Vera, Farel, dan Bulan lagi lari, mereka langsung memberhentikan mobil. Gak butuh waktu lama, mereka langsung ke tempat dimana Vero masih berjuang untuk survive.

Dan disinilah mereka sekarang. Bersiap melawan dua monster BANGSAT yang gak punya otak alias ANJING BANGET LU BERDUA.

Vera kembali ke mobil bersama Farel dan Reza. Disana ada Bulan dan dua tentara yang udah stand by tempat buat Vero.

"Saya coba panggil tim lain kesini untuk segera membawa Vero ke pusat medis," ucap salah satu tentara setelah Farel bilang kemungkinan tusukan tersebut mengenai liver Vero dan harus segera di operasi.

Setelah memastikan Vero aman, Reza kembali ke medan tempur. Dia, Erlan, Ayris, Arjuna, dan tiga tentara lain akan berperang melawan dua monster tersebut.

Seperti biasa, Arjuna di pinggiran sedang mengamati monster. Dia mulai menhanalisis dan mencari kelemahan dua monster di hadapan mereka itu. Sementara tiga yang lain udah siap dengan senjata mereka masing-masing.

Kali ini fokus mereka ke monster lele dulu, sementara tiga tentara yang membantu melawan monster tanduk.

Erlan dengan anak panahnya menyerang dari sisi cukup jauh. Dia akan menembakkan anak panahnya begitu Reza dan Ayris memberi kode. Yang dia panah cuma monster lele karena monster tanduk gak mempan.

"Lan," panggil Reza. Cowok itu memberi kode Erlan untuk bersiap. "Mata kiri," lanjutnya. Dia berencana buat mengalahkan monster lele dengan cara yang sama seperti yanh dia lakukan ke monster mirip oarfish waktu mereka masih di kampus.

"Back tension-" ucap Erlan lirih. "Release!"

Erlan berhasil merusak mata kiri monster sehingga pandangan monster lele seratus persen rusak—sebelumnya mata kanan monster udah dirusak Vera. Sekarang monster lele jadi NGAMUK BRUTAL. Dia gerakin badannya ke sembarang arah. Mulutnya terbuka menampilkan puluhan gigi taring yang sangat tajam.

Monster itu udah gak peduli lagi dia mau nabrak apaan. Karena udah gak bisa lihat, dia serang semua secara acak dengan gading panjangnya dan mulutnya yang selalu terbuka.

"Ris, ke sisi kiri. Biar gue di kanan!" seru Reza. Karena Danish dan Raka gak ada, yang jadi leader saat ini adalah dia.

Ayris beralih dari senapan ke katana milik Vera. Cewek itu langsung ke sisi kiri sesuai instruksi Reza. Dia juga udah paham gimana cara Reza membunuh monster tersebut.

Reza dan Ayris mengangguk bersamaan. Mereka sama-masa menusukkan pedang masing-masing ke badan monster begitu Reza teriak 'sekarang'.

Buset. BUset. BUSet. BUSEt. BUSET. BUSETT!!!

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang