7: SEBUAH KEPUTUSAN

157 28 0
                                    

Ayris misuh-misuh soalnya Amanda ini emang RESEKNYA BUKAN MAIN.

Jadi gini ceritanya. Setelah Ayris sama Vero ketemu Amanda dan rombongannya, mereka langsung ngumpulin orang-orang yang ada disana buat berdiskusi. Total ada 21 orang yang masih ada di Graha UKM. Sembilan orang anak airsoft, tiga anak fencing, satu anak marching band, dan tujuh lainnya dari UKM BEM, DEMA, dan Paduan Suara.

Banyak banget pro-kontra dengan rencana Amanda. Bahkan gak sedikit dari mereka yang malah menuduh Amanda penyebab kekacauan KARENA Amanda punya senjata yang dikasih pacarnya itu.

Masalahnya tuh gini. Amanda minta mereka buat menyelusuri setiap gedung di kampus untuk menyelamatkan orang-orang yang masih bisa diselamatkan. Padahal disini nyawa mereka aja dalam bahaya. Masa iya mereka mau sok-sok an menyelamatkan orang lain? Belum tentu juga mereka bisa selamat.

Kalau dipikir sih ya benar juga. Pantes banyak yang menolak rencana Amanda.

Amanda gak nyerah gitu aja. Dia sih sebenarnya santai ya karena kendali ada pada dirinya.

"Kita akan dijemput di gerbang depan karena gerbang belakang akses terbatas dan gue lihat tadi gerbangnya ditutup. Mereka juga gak mungkin bisa masuk dan jemput lo semua disini. Jadi kalau lo masih mau hidup ya ikut gue, kalau mau mati yaudah disini," kata Amanda santai. "Gue cuma mau kasih senjata ke orang-orang yang mau ikut gue."

Wadoh. Kalau gitu caranya ya mau gak mau menuruti permintaan Amanda lah.

TAPI tetap aja beberapa dari mereka masih gak percaya sama perkataan Amanda. Apalagi mereka juga baru ketemu, masih pada asing semua.

Amanda kesel banget sih jujur. Dimas menyuruh dia menyelamatkan orang-orang tapi melihat orang yang mau dia selamatkan modelannya begini semua MANA DIA SANGGUP. Yang ada tekanan darahnya tinggi soalnya mereka cuma bisa bikin emosu.

"Kapan bisa jemput kita disini, Amanda?" tanya Danish hati-hati.

Amanda gelengin kepala. "Masih belum pasti kapan." Jawaban itu membuat yang lain MAKIN GAK MAU ikut Amanda. Jangan-jangan ini cuma akal-akalan Amanda doang biar mereka ikut menjadi KORBAN.

Manusia emang hobinya negative thinking mulu. Gak heran sih karena hal tersebut sebagai bentuk pertahanan diri mereka juga sih.

Ayris maju. "Gue ikut," katanya. Terus cewek itu ngomong lagi. "Cepat ambil keputusan. Gue mau nyelamatin teman gue di teknik. Keburu mereka mati!"

Terus Amanda tanya siapa yang fix mau ikut dia DAN cuma 10 orang yang angkat tangannya—enam anak airsoft, tiga anak fencing, satu anak marching band. Sisanya ada yang masih bingung dan ada yang malah bisik-bisik tetangga.

"Lo semua beneran mau mati disini?" tanya Amanda dengan nada kesal.

Salah satu anak BEM angkat suara. "Gini dah, gimana kalau lu ke depan dulu. Terus pas udah dijemput, lu bilang ke mereka masih ada orang yang selamat di dalam kampus. Pasti mereka gak akan biarin kita mati disini."

Amanda memutar bola matanya dengan malas. Daritadi dia jelasin kalau jemputnya di depan gerbang dan gak akan masuk karena berbahaya KOK MALAH nyuruh jemput di dalam. Mereka paham gak sih apa yang dia jelasin??

Reza menarik lengan Amanda supaya mendekat. "Man, kayaknya lo harus ngasih tau tentang rencana pengeboman kampus," bisiknya.

Oh iya guys jadi tadi Amanda menjelaskan semua tentang rencananya dan rencana Dimas KECUALI soal memasang bom di setiap gedung dan di akhir bakal ada pengeboman masal untuk memusnahkan monster di kampus mereka itu. Amanda sengaja gak ngomong soalnya kata Dimas misi itu harus dikerjakan secara diam-diam biar gak pada menyalahgunakan bom tersebut. Takutnya nih, takutnya bom tersebut malah menjadi boomerang buat mereka.

BACK TENSION, RELEASE! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang