+69. the king maker

649 105 28
                                    

"Ada sepatah dua patah kata untuk seleksi hari ini?"

Hyunae menatap ke bawah, tampak berpikir. Beratus pasang mata tengah menatapnya di bawah mimbar, menunggu kata-kata mutiara yang menginspirasi, seperti para calon ketua murid lain katakan secara bergiliran sebelum akhirnya mereka dibawa ke lokasi tes seleksi.

"Yah." Helaan napas samar. "Menurut perkiraan cuaca, akan ada kemungkinan besar turun salju. Jadi bawalah payung kalian masing-masing."

Tes wawasan, keberanian, dan integritas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Tes wawasan, keberanian, dan integritas.

Tiga tes dalam satu rangkaian. Bermula dari Basements dan berakhir di Main Hall. Hyunae menyusuri lantai lembap yang membangkitkan memori buruknya dengan tidak niat. Puzzle yang ia lewati dalam perjalanan menuju jantung Ellugard bukankah sudah menjadi cukup pembuktian ia lolos dalam tes wawasan? Entahlah. Lawan-lawannya mungkin kesusahan untuk menerjemahkan perkamen kuno tetapi bagi anak Athena, hal tersebut adalah sarapan dan kudapan.

Yang jadi permasalahan adalah keberaniannya untuk memilih jalan berbeda.

Setelah mendapatkan kalimat dari puzzle yang akan menjadi sandi pembuka pintu menuju portal mereka, Hyunae mau tidak mau menimbang. Hanya satu individu yang ia incar, tetapi ia tidak terlalu mengenali orang itu sampai-sampai ia bisa tahu kalimat apa yang ia pilih.

Ini adalah probabilitas paling acak yang pernah aku ambil.

Hyunae mengarahkan mulutnya ke arah patung penjaga Basements.

Tapi apapun pilihannya, aku tidak akan jadi pihak yang merugi.

"Είθε ο Θεός να ευλογεί κάθε ουλή που είχα για να χτίσω τον θρόνο μου. Μόνο για τη δόξα, μόνο για μένα. (May God bless every scars I had to built my throne. Only for the glory, only for me.)"

Pintu dari batu itu bergeser dan ketika Hyunae menapak ke dalamnya, ia mendapati seseorang telah berada di sana. Sebuah figur tegap dengan fitur hidung mancung yang khas. Bibirnya ditarik tipis dan maniknya menyipit manis kala si gadis memasuki ruangan.

Wajah Jeno yang diterangi oleh lilin-lilin temaram melukiskan ekspresi kebingungan.

Wajah Jeno yang diterangi oleh lilin-lilin temaram melukiskan ekspresi kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BlessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang