spin-off: the shadows from within

252 39 3
                                    

Jadilah bayangan, Heejin.

Kamu ...

Sebaik-baiknya adalah bayangan.













Kegelapan bereksistensi demi pendar cahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegelapan bereksistensi demi pendar cahaya. Dahulu, kalimat tersebut terdengar begitu romantis di rungu. Gelap yang secara sukarela menarik diri demi bintang, mentari, atau rembulan dapat bercahaya dengan megah. Sebaik-baiknya suatu peran yang telah ditentukan oleh pemilik alam semesta, Heejin merasa dirinya adalah gelap yang hadir demi cahaya, demi entitas-entitas yang menyilaukan dan menyinarinya.

Ia terbiasa hidup dalam bayang. Menjadi sang gelap yang hadir agar cahaya dapat bernapas. Semata-mata demi cahaya dapat bersinar lebih terang, lebih berkilauan. Selama 17 tahun ia hidup, Heejin terus berusaha untuk memenuhi perannya, seorang anak yang tidak diinginkan dengan kekuatan bak milik setan. Pertama kali ia terbangun di bawah kecup hangat rembulan, ia menyadari kekuatannya sangat mirip dengan seseorang yang telah mengikat jiwanya dengan iblis, hingga ia tersadar dewa telah memberkatinya.

Dewa?

Berkat ini ... adalah kiriman dari dewa?

Artemis, dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Saat Heejin tahu Sang Dewi telah memberkatinya, hatinya senang bukan kepalang. Bahkan jikalau Yang Agung Artemis tak pernah mengunjunginya, di mimpi sekalipun, kekuatan yang ia terima tiap sang rembulan hinggap di singgasana adalah tanda nyata masih ada yang menginginkannya.

Masih ada yang menyadari eksistensinya yang bagai bayangan.

Di keluarganya, anak laki-laki lebih diagungkan, sebuah tradisi kuno yang telah ketinggalan zaman itu masih berlaku di rumah besar Jeon. Kediamannya bak istana yang keluar dari novel klasik, tapi teralis yang terpasang di kamarnya telah menjelaskan posisi Heejin tanpa perlu bicara. Baginya, rumah tak lebih dari terungku berwarna. Megah, mencekat, gegap-gempita.

Kakaknya, Jeon Wonwoo, adalah putra Apollo agung yang ahli dalam alkimia. Jenius bertangan emas yang lahir hanya sekali dalam seribu tahun. Reputasinya begitu gemilang, alkemis tersohor yang menempati posisi penting di Divisi Riset dan Pengembangan di Himpunan Blessed. Berkali-kali Heejin dibandingkan, disebut sebagai putri gagal yang hanya tahu mengenai alam liar. Martabatnya dijatuhkan demi pujian yang terus mengangkat nama sang kakak. Tanpa henti Heejin dijadikan bayangan agar Jeon Wonwoo terus bersinar.

Berkat suci dari sang dewi perburuan pun telah ia nodai dengan ketamakan duniawi, "Beri peringatan untuk saingan kakakmu, mereka mulai tidak tahu diri."

Jeon Heejin adalah sebaik-baiknya bayangan.


















Seseorang mengulurkan tangannya ketika ia hampir gagal di tes masuk.

Putus asa, Heejin tak pernah merasakan pusaran nestapa yang lebih dalam daripada ketika batu mulianya dicuri paksa. Ia tak ingin kembali ke penjara berkedok rumah tersebut, ia tak ingin mengulang hari di mana tangisnya tak terdengar dan keberadaannya tak lebih dari bunga liar.

BlessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang