HAI HAI DAH LAMA BANGET YA DID U MISS ME??? HEHHEHE
hayuk lah, enjoy reading♡
"Kamu tahu, ada gunanya aku jadi putra Eros."
Si putra Eros memulai percakapan di siang terik, dengan hampaan rumput luas taman dalam Ellugard, juga kupu-kupu serta jangkrik yang berbunyi, menandakan akhir musim panas. Seolah berpamitan, dan berjanji untuk berjumpa sua di tahun depan.
Si gadis yang diajak berbincang, si putri Athena yang hampir tidak pernah kehilangan fokus apalagi tenggelam dalam lamunan, tampak menoleh sedikit pada Haechan. Tatapnya bertanya-tanya. Sekelebat, pikirannya terdistraksi dari sebuah batin yang mengganjal.
Namun tidak sebait pun keluar dari kurva, dan untuk tanda sekecil itu, Haechan sudah paham.
"Aku bisa merasa ekspresi manusia, kamu tahu?" Haechan berujar, kakinya mengikuti langkah Hyunae yang terus menyirami bebungaan dengan berkat di telapaknya. Sosok anak Eros itu memasukkan tangannya dalam kedua saku. "Seperti kulit manusia yang bisa meraba, atas rasa pun aku bisa merasa. Kamu paham?"
Hyunae mengembus napas, gelembung air itu ia pecahkan di atas morning glory yang tumbuh sepanjang tahun. Sulur-sulurnya merambat kukuh dan indah, seraya beberapa kelopaknya membiru akibat kekurangan sinar matahari.
Matahari ...
Sosok baskara di hidupnya pergi. Dan dusta namanya jika Hyunae tidak merindu barang sedikit pun. Ia jelas merindu akan presensi dan candaan, juga afeksi yang biasa Jaemin lontarkan. Konsonan katanya buyar, buram, hilang.
"Kamu rindu?"
Tanya Haechan terdengar terlalu gamblang di telinganya. Hingga Hyunae sekadar berlalu, menjawab belaka.
"Hanya khawatir."
Tapakannya pada rumput itu berdusta, awan-awan di balik kubah kaca itu pun mencemooh. Jika memang sesederhana itu, hatinya tidak akan gelisah sebagaimana gemuruh, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Blessed
Hayran KurguYes, Sir. We are certainly and certifically blessed. ☽ / / 00l's fantasy au, SEASON 1 COMPLETED : SEASON 2 ON GOING.