Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bangun, tukang tidur, bangun."
Hyunae membuka matanya, berat. Yang ditemukannya adalah wajah Na Jaemin yang langsung berhadapan dengan wajahnya. Lalu dibalas dengan decakan malas dari Hyunae.
"Singkirkan wajahmu." Hyunae mendorong pelan Jaemin di pipinya. Membuat seorang Na tertawa, menampilkan deretan gigi putih bersihnya.
"Ya ampun, tidak tahu terima kasih." ujar si adam, "Sudahlah, cepat ambil ranselmu dan turun. Kamu tidak ingin kembali ke rumah 'kan?"
Hyunae mengangguk, mengambil ransel sembari mengumpulkan nyawanya yang masih berceceran. Tungkainya melangkah, menuntun langkah mengintili Jaemin. Hingga Jaemin menghentikan langkahnya, dan tersenyum ke arahnya dengan sangat lebar. Begitu ceria dan hangat.
Dirasa si gadis masih belum sadar, Jaemin menepuk bahunya dengan keras. Membuat Hyunae mengaduh dan siap mengomel. Namun sebelum ia sempat mengeluarkan ayat-ayat kehidupannya, Jaemin merangkulnya dengan hangat. Menyuruh Hyunae untuk ikut menatap ke arah depan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memperlihatkan kastil lawas yang kemewahannya tidak luntur dimakan umur. Bangunannya abu muda, dengan jendela-jendela besar dengan kaca-kaca elegan nan sederhana dan penuh estetika. Berdiri megah juga pongah.
Bangunan utamanya berada di pinggir lereng yang terjal, dengan lumut-lumut yang lembab, menandakan betapa bersahajanya bangunan tersebut. Sebuah saksi bisu bagaimana waktu berjalan untuk Kastil Ellugard. Di sebelah kastil utama, terdapat bangunan-bangunan yang lebih kecil, mutlak berpijak pada tanah.
Hyunae melirik Jaemin, yang dilirik ikut menatap dengan senyum. Kaki-kaki mereka berpijak, bergesekkan dengan salju.
Dan Jaemin berucap, "Selamat datang di Akademi Ellugard, Hyunae."
"Ekhem.. ekhem! Greetings and welcome, fellow blessed! This is your guide speaking ...."
Hyunae tersentak, mencari sumber suara yang terdengar serak dan berat tersebut. Suara lelaki, yakinnya. Namun sejauh mata memandang, tidak terlihat ada satu speaker pun di sana. Dan lagi, Jaemin dan Hyunae masih berada di jembatan panjang menuju kastil utama.
