Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lanskap langit musim gugur yang terhampar luas di atas, menggantung di atap-atap kastil bersahaja Ellugard. Daun mulai gugur perlahan, berserakan sepanjang jalan setapak dan menimbulkan bunyi setiap ada yang menapakkan betis mereka. Han Jisung termasuk mereka yang menyukai musim gugur, semata karena makanan dan masakan musim gugur itu menggugah selera semua.
Festival panen sudah makin dekat, dan Ellugard tentu selalu merayakannya dengan pesta di padang terbuka, berkumpul dan bergembira. Selain festival panen, Ellugard juga merayakan orkestra musim gugur dan opera musim gugur. Di akhir bulan Oktober juga akan diadakan pertarungan Colosseum yang ditunggu sepanjang tahun. Hingga tahun ajaran akan ditutup dengan rapat besar di Main Hall. Setelahnya liburan musim dingin.
Hampir 1 tahun mereka resmi menjadi murid Ellugard, dan hampir 1 tahun pula mereka resmi menjadi blessed.
Jadi jika ada sesuatu yang berhubungan dengan berkat dan spesialisasinya sebagai putra Hermes, tentu Jisung akan tahu. Kepalanya menengadah ke atas, matanya memicing tajam ke langit luas.
Awan-awan itu tidak akan mengelabuinya. Jisung tahu pasti apa yang ia lihat.
"Kamu ngapain?" tanya temannya, Soobin, terheran dengan kelakuan Jisung yang masih mematung di berdirinya. Tadinya mereka fokus menyapu area Main Garden, tapi sapu yang dipegang Jisung segera berhenti sementara yang memegang malah terpaku.
"Itu burung pengantar pesan." Jisung mengacungkan telunjuknya ke angkasa, sementara Soobin tidak melihat apa-apa.
"Nggak kelihatan?" Jisung bertanya heran. Aneh sekali, jelas-jelas burung merpati dengan sayap keemasan itu berkilau dari kejauhan, kenapa tidak ada yang sadar?
Itu jelas burung pengantar pesan.
"Tapi kenapa dia ada di sini ...?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
