+38. as sweet, as toxic

7.3K 1.5K 453
                                    

haiiiiii hshshssh aku lama banget update-nya ya hahahha *nervous laughing*

maaf banget ya, aku mau juga update berjadwal dan sering kayak author lain tapi dari dulu nggak pernah bisa ... pada akhirnya aku malah bingung mau ngetik apa hshshsh karena itu juga aku mulai nulis plot rincinya di notes. i hope u don't mind ...

kalian bisa temuin playlist blessed di spotify aku yang link-nya ada di bio! cover-nya begini:

kalian bisa temuin playlist blessed di spotify aku yang link-nya ada di bio! cover-nya begini:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

change the background to black for better reading experience,

enjoy!


Saat itu, tengah hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu, tengah hujan.

Hujan musim gugur di malam hari, membuat semilir angin dan semerbak dedaunan itu menusuk kulit dan penciuman. Telinganya dijejali dengan pertemuan rintik demi rintik yang datang silih berganti, mengucap salam pada bumi. Ellugard saat itu telah mencapai waktu tidur, jam 11 malam. Namun, bukannya berdiam di kamar tidurnya, Hyunae malah menapak telapak pada sejalur luas Galleria du Apollo.

"Jeno!"

Wajah tampan Jeno tampak mengeras, mengelam, maniknya redup seperti lampu yang kehabisan daya. Seperti kunang-kunang di dalam botol yang terperangkap lama. Jeno mengembus napas, memutar tubuh untuk menghadap Hyunae.

Putri Athena itu tidak tahu Jeno mendengar darimana kalau ia tidak menyukai Galleria du Apollo saat malam. Ia juga tidak tahu bagaimana si anak Ares bisa tiba-tiba muncul di depan ruang belajar dan 'menculiknya' dari Haechan yang tampak terkejut saat adegan itu terjadi di depan matanya. Tapi waktu telah lewat jam tidur, dan mereka masih saja menyusuri koridor luas Galleria du Apollo yang dihiasi karya seni yang tampak menyeramkan saat malam.

Hyunae tidak paham, kalau memang ingin membawanya ke Astronomy Tower, kenapa malah berbelok ke arah gedung asrama?

Genggaman Jeno pada tangannya terasa dingin dan beku, sangat janggal untuk sang anak Ares yang memiliki garis keturunan api dalam darah tersebut.

"Jeno, berhenti sekarang juga!" Dengan satu sentakan, Hyunae melepas tangan Jeno dari pergelangannya. Membuat si anak Ares memerah, tampak marah.

"Hyunae," ucap Jeno dengan nada rendah. "Apa sulitnya dengarkan aku sebentar?"

BlessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang