+53. each other's throats

2.9K 623 256
                                    

i'd be happy to read your comments, so if u may, pls dont be a silent readers. thank u♡♡

oiya chapter ini agak panjang, 2500k+ words so take a seat if u can

happy reading!♡

"Senior Jungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senior Jungwoo."

Ada yang tidak ia beritahukan pada teman-temannya. Bahwa pada hari ini sekitar pukul dua, ia pergi menemui si pemuda pemilik hatinya.

Hiruk-pikuk orang yang berlalu-lalang tak ayal membuatnya resah, tak menyukai keramaian. Dalam suatu ajakan yang memerlukan banyak keberanian, Hyunae mengajak Jungwoo jalan-jalan.

"Senior Jungwoo."

Hyunae sangat suka menyebut namanya. Seperti membawa sengatan listrik, atau suatu rembesan cahaya yang menghangat di dalam dada.

"Sebenarnya, aku mau kasih tahu Senior soal ini."

Mereka berdiri di antara patung-patung pahatan Galleria Du Apollo.

"Sepertinya aku sudah tahu siapa pengirim suratnya, Senior Jungwoo, dan aku berniat menemui di di Astronomy Tower malam ini."

Sebuah gamble yang kelewat acak.












Nekat, begitukah? Hyunae tidak akan setuju. Entah karena ia terlalu percaya akan prediksinya, atau karena ia telah mempersiapkan segala kemungkinan dengan rapi. Tidak ada variabel yang sulit dibaca karena semua subjek maupun objek di dunia hakikatnya adalah nyata, bukan fana.

Analogikanlah sesuatu itu memang benar adanya, karena apa yang menimbulkan sebab-akibat di semesta berarti nyata eksistensinya.

Pengirimnya itu nyata dan ada eksistensinya. Maka yang harus ia lakukan adalah menemukannya.

Dalam suatu rumus atau peta, jika kamu hanya menemukan titik akhir, bukannya kamu bisa menemukan konklusinya dengan meniti variabel-variabel yang telah dimiliki, untuk menemukan variabel yang tidak dikenal sebelumnya?

Yang harus Hyunae lemparkan adalah variabel yang ia ketahui, yaitu surat tersebut. Ia mengatakannya dengan lantang, sengaja agar para patung bisa mendengar. Entah siapa yang akan menyampaikan pesannya, atau sampai tidaknya pancingannya ini, Hyunae hanya bisa menunggu.

Karena itu juga, katakan,

Kenapa kamu yang bersembunyi di balik pilar bak kriminal, Jeon Heejin?




















Kenapa kamu yang bersembunyi di balik pilar bak kriminal, Jeon Heejin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BlessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang