warn! chap ini nyampe 1k words. jangan diem-diem bae ya shay ramein dund.
these amazing gifs i bought from trennzeichen and here is the address ; deonopinopi thank you <3
then, shall we continue?
"Ujian akan dilanjutkan esok pagi. Terima kasih atas partisipasi anda sekalian, fellow blessed. Istirahat yang cukup dan—"Jaemin kembali mengetuk bahu Hyunae dengan pelan. Wajahnya berbinar ditempa senja, hari memang sudah mulai menggelap, seraya mentari mulai pamit undur diri.
"Bagaimana tadi?" tanya Jaemin, nadanya sarat penasaran yang kentara. Seraya tubuhnya menyamakan langkah dengan si gadis yang kelelahan.
Hyunae terdiam, bingung. "Begitulah."
"Begitu bagaimana?" tanya Jaemin lagi. Ya ampun, cowok ini tidak punya masa letih atau bagaimana? Peserta lain saja juga sudah kecapekan.
"Aku diberi beberapa pertanyaan, sederhana saja." Hyunae mengendikkan bahunya, walau pertanyaannya membuatnya bingung yang mendalam.
Oke, Hyunae tidak akan jadi sok suci, atau mau berlagak seperti pendeta, atau mau sok membantu pendosa. Cuma fakta orang yang akan mengajarkannya tentang dunia, berkat, dan seisinya. Pernah membunuh seseorang—
—Dipikir lagi, itu agak mengerikan.
"Aku juga diberi beberapa pertanyaan." ucap Jaemin, memecah lamunan. Menghentak si gadis kembali ke kenyataan. "Seperti, tangga nada apa yang sedang dimainkan? Aku salah jawab C minor tadi."
"Hah?"
"Kenapa?"
Hyunae mengernyitkan dahinya, kentara sedang berpikir keras. C minor apa? Bukan truth or lies begitu?
Gadis itu menahan napas sebentar, sebelum mengembusnya pelan. Ia simpulkan, apa yang menunggu mereka di balik pintu, berbeda-beda. Bila pertanyaan Hyunae begitu, belum tentu Jaemin mendapatkan yang sama. Kemungkinan, apa yang ia anggap dusta, bisa jadi benar di pintu sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blessed
FanfictionYes, Sir. We are certainly and certifically blessed. ☽ / / 00l's fantasy au, SEASON 1 COMPLETED : SEASON 2 ON GOING.